Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 ยฉ PT Dynamo Media Network
Version 1.102.2
Defisit Transaksi Berjalan RI Mengecil Jadi 0,8 Persen PDB di Kuartal II 2021
20 Agustus 2021 10:48 WIB
ยท
waktu baca 3 menit
ADVERTISEMENT
Defisit transaksi berjalan atau Current Account Deficit (CAD) Indonesia selama kuartal II 2021 mencapai USD 2,2 miliar atau setara dengan 0,8 persen terhadap Produk Domestik Bruto (PDB). Defisit ini mengecil jika dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu yang mencatatkan defisit 1,2 persen terhadap PDB.
ADVERTISEMENT
Meski demikian, Bank Indonesia (BI) melaporkan CAD tersebut melebar dibandingkan pada kuartal I 2021 yang defisit sebesar USD 1,1 miliar atau 0,4 persen dari PDB. Perkembangan ini dipengaruhi oleh peningkatan surplus neraca barang, didukung oleh kenaikan ekspor seiring peningkatan permintaan negara mitra dagang utama dan harga komoditas dunia, di tengah kenaikan impor sejalan dengan berlanjutnya perbaikan ekonomi domestik.
"Sementara itu, defisit neraca pendapatan primer meningkat akibat kenaikan pembayaran imbal hasil investasi berupa dividen seiring perbaikan kinerja korporasi pada periode laporan. Defisit neraca jasa juga meningkat, antara lain disebabkan oleh defisit jasa transportasi yang melebar akibat peningkatan pembayaran jasa freight impor barang," ujar Direktur Eksekutif Kepala Departemen Komunikasi BI Erwin Haryono dalam keterangannya, Jumat (20/8).
ADVERTISEMENT
Untuk transaksi modal dan finansial pada kuartal II 2021 kembali mencatat surplus, ditopang oleh investasi langsung dan investasi portofolio. Transaksi modal dan finansial mencatat surplus sebesar USD 1,9 miliar atau 0,7 persen dari PDB, melanjutkan capaian surplus pada kuartal sebelumnya sebesar USD 5,5 miliar atau 2,0 persen dari PDB.
Surplus tersebut ditopang oleh aliran masuk neto (net inflows) investasi langsung yang meningkat menjadi sebesar USD 5,3 miliar, terutama dalam bentuk modal ekuitas sejalan dengan prospek perekonomian domestik yang membaik. Net inflows investasi portofolio tetap terjaga sebesar USD 4,4 miliar, sedikit turun dari USD 4,9 miliar pada kuartal sebelumnya.
Secara keseluruhan, Neraca Pembayaran Indonesia (NPI) pada kuartal II 2021 mengalami defisit sebesar USD 0,4 miliar. Angka ini menurun dibandingkan periode yang sama tahun lalu yang surplus USD 9,24 miliar.
ADVERTISEMENT
"NPI pada kuartal II 2021 mengalami defisit rendah sebesar USD 0,4 miliar, ditopang oleh defisit transaksi berjalan yang tetap rendah dan surplus transaksi modal dan finansial yang berlanjut," jelasnya.
Dengan perkembangan tersebut, posisi cadangan devisa pada akhir Juni 2021 mencapai USD 137,1 miliar, relatif sama dibandingkan posisi pada akhir Maret 2021. Posisi cadangan devisa tersebut setara dengan pembiayaan 8,8 bulan impor dan pembayaran utang luar negeri pemerintah, serta berada di atas standar kecukupan internasional.
"Ke depan, Bank Indonesia senantiasa mencermati dinamika perekonomian global yang dapat memengaruhi prospek NPI dan terus memperkuat bauran kebijakan guna menjaga stabilitas perekonomian, serta melanjutkan koordinasi kebijakan dengan Pemerintah dan otoritas terkait guna memperkuat ketahanan sektor eksternal," tambahnya.
ADVERTISEMENT