Demi Investasi, Luhut Tawarkan Pulau Mori ke Pangeran Arab

13 Januari 2020 10:36 WIB
Menko Maritim Luhut Binsar Panjaitan. Foto: Fanny Kusumawardhani/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Menko Maritim Luhut Binsar Panjaitan. Foto: Fanny Kusumawardhani/kumparan
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi, Luhut Binsar Pandjaitan, menawarkan Pulau Mori di Kabupaten Morowali, Sulawesi Tengah, kepada Putra Mahkota Uni Emirat Arab (UEA), Mohamed Bin Zayed.
ADVERTISEMENT
Tawaran itu disampaikan Luhut karena Mohamed Bin Zayed minta dicarikan pulau di Indonesia dengan udara dingin dan pantai indah untuk berinvestasi di bidang pariwisata.
“Tadi misalnya Crown Prince minta dicarikan satu pulau yang udaranya agak dingin, pantainya bagus, dia betul-betul mau investasi di situ, tadi kita tawarkan Tanah Mori untuk masuk ke arah itu nanti persiapan,” kata Luhut seperti dikutip dari Antara, Senin (13/1).
Luhut bersama sejumlah menteri lainnya berada di UEA untuk mendampingi kunjungan Presiden Joko Widodo atau Jokowi. Menurut Luhut, dalam kunjungan ke UEA, Jokowi disambut dengan hangat oleh Putra Mahkota UEA, Mohamed Bin Zayed (MBZ), di Istana Qasr Al Watan, Abu Dhabi, Minggu (12/1).
Presiden Joko Widodo (kiri) berbincang dengan Putra Mahkota Abu Dhabi/Wakil Panglima Tertinggi Angkatan Bersenjata Uni Emirat Arab Sheikh Mohamed Bin Zayed Al Nahyan (kanan) saat kunjungan kenegaraan di Istana Bogor, Jawa Barat. Foto: ANTARA FOTO/Akbar Nugroho Gumay
Tanah Mori merupakan suatu wilayah di Morowali, Sulawesi Tengah, yang masih sangat alami dan dinilai Luhut sesuai dengan keinginan Putra Mahkota MBZ untuk investasi pariwisata.
ADVERTISEMENT
Oleh karena itu, dalam waktu dekat kata Luhut akan ditindaklanjuti dengan persiapan untuk menjadikan wilayah itu ramah bagi investasi termasuk untuk UEA.
Luhut mengatakan Putra Mahkota UEA menyampaikan keinginannya untuk banyak terlibat dalam berbagai macam investasi di Indonesia.
Dari perspektif investasi, Luhut menambahkan, UEA juga mendorong Indonesia untuk melakukan pembahasan intensif dalam rangka pembentukan Indonesia Sovereign Wealth Fund (SWF) atau dana abadi.
Untuk itu, Presiden Jokowi sendiri mengapresiasi saran UEA dan akan menindaklanjuti.