Demi Program Makan Bergizi Gratis Prabowo, Bapanas Gaet Peternakan Swedia

23 Mei 2024 15:37 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
2
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Kepala Badan Pangan Nasional (Bapanas) Arief Prasetyo Adi di Pasar Induk Beras Cipinang (PIBC), Jakarta pada Rabu (28/2/2023). Foto: Widya Islamiati/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Kepala Badan Pangan Nasional (Bapanas) Arief Prasetyo Adi di Pasar Induk Beras Cipinang (PIBC), Jakarta pada Rabu (28/2/2023). Foto: Widya Islamiati/kumparan
ADVERTISEMENT
Badan Pangan Nasional (Bapanas) atau National Food Agency (NFA) sedang menjajaki peluang kerja sama Indonesia dengan Swedia di sektor peternakan. Penjajakan ini dilakukan ketika Kepala Bapanas Arief Prasetyo Adi turut mendampingi kunjungan delegasi Komisi IV DPR RI kunjungan kerja ke Stockholm, Swedia, pada 19-22 Mei 2024.
ADVERTISEMENT
Komisi IV ke Swedia untuk studi banding Program Makan Siang Gratis yang kini berubah menjadi Makan Bergizi Gratis.
Bapanas menilai perlu dilakukan beberapa langkah strategis dalam peningkatan produksi dan produktivitas peternakan di Indonesia, satunya dapat dilakukan dengan transfer teknologi dan transfer pengetahuan dari Swedia.
Saat ini produksi daging sapi dan kerbau yang bersumber dari peternakan dalam negeri masih belum mencukupi memenuhi kebutuhan konsumsi nasional setahun. Untuk memenuhinya Indonesia masih mengandalkan daging dari impor.
"Untuk itu, peternakan Tanah Air harus kita dorong dan dukung, dapat berupa dengan peningkatan breeding dengan indukan kualitas terbaik dan bekerja sama untuk transfer knowledge dan technology misalnya dengan peternakan Swedia di sini," kata Arief dalam rilis resmi, dikutip Kamis (23/5).
Rombongan Komisi IV DPR RI hingga PT Pupuk Indonesia (Persero) di Stockholm, Swedia, untuk mempelajari program makan siang dan susu gratis, 19-22 Mei 2024. Foto: Antara
Peningkatan kualitas breeding dengan indukan kualitas terbaik dapat dilakukan dengan mendatangkan indukan yang berasal sari negara dengan iklim tropis menyerupai Indonesia. Ini agar indukan tidak sulit saat proses aklimatisasi.
ADVERTISEMENT
"Kemudian transfer knowledge dan technology dapat diwujudkan dengan kerja sama berskema joint operation/joint venture. Indonesia perlu merangkul berbagai perusahaan peternakan yang dinilai capable, Swedia salah satunya," kata Arief.
Selain Bapanas, rombongan Indonesia yang ke Swedia adalah Ketua Komisi IV DPR Budhy Setiawan dan Wakil Ketua Budisatrio Djiwandono, Plt Sekretaris Jenderal Kementerian Pertanian, Dirjen PSKL KLHK, serta perwakilan dari Kementerian Kelautan dan Perikanan, Perhutani, dan PT Pupuk Indonesia.
"Kunjungan kerja ini membuka peluang besar bagi Indonesia dan Swedia untuk mempererat kerja sama di bidang pangan. Kami melihat potensi yang luar biasa dalam pertukaran pengetahuan dan teknologi antara kedua negara,” kata Duta Besar RI untuk Swedia Kamapradipta Isnomo dikutip dari Antara, Rabu (22/5).
ADVERTISEMENT