Demi Swasembada Pangan, TNI-Polri Ditugaskan Ikut Kawal Beras dan Jagung

14 Januari 2025 14:23 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Petani Suparlan mengangkat padi apung yang telah di panen. Foto: Bayu Pratama S/ANTARA FOTO
zoom-in-whitePerbesar
Petani Suparlan mengangkat padi apung yang telah di panen. Foto: Bayu Pratama S/ANTARA FOTO
ADVERTISEMENT
Presiden Prabowo menargetkan supaya Indonesia swasembada pangan dalam kurun waktu maksimal lima tahun masa pemerintahannya.
ADVERTISEMENT
Untuk mencapai target tersebut, Kementerian Pertanian akan bekerja sama dengan Kementerian Pekerjaan Umum, TNI dan Polri untuk saling berkoordinasi.
Wakil Menteri Pertanian Sudaryono menyampaikan bahwa dalam pelaksanaan di lapangan akan dibantu oleh anggota TNI untuk mengawal komoditas beras, dan Polri mengawal komoditas jagung.
"Pelibatan TNI di dalam pengawalan khususnya beras. TNI di beras, polri kita ada MoU untuk Polri bantu di ketahanan sisi jagung," katanya saat ditemui di Kompleks Istana Presiden, Jakarta Pusat, Selasa (14/1).
Sementara itu, Kementan akan menjalankan program intensifikasi dan ekstensifikasi lahan pertanian untuk meningkatkan produktivitas tanaman. Kementan dan Kementerian PU akan menyelesaikan proyek irigasi di sejumlah daerah.
Seorang siswa menunjukkan jagung yang telah dipetik saat panen jagung bersama di kawasan Mugirejo, Samarinda, Kalimantan Timur, Rabu (18/12/2024). Foto: M Risyal Hidayat/ANTARA FOTO
"Kita ada pompanisasi, pupuk diperbaiki, bibit kita beresin. Kita sama PU kerjain irigasi kan itu salah satu caranya," kata dia.
ADVERTISEMENT
Menurutnya target swasembada merupakan pekerjaan lintas sektor kementerian dan lembaga. Koordinasi lintas lembaga diharapkan mampu mempercepat realisasi target. Selama lima tahun ke depan Kementan menargetkan mencetak sawah baru sebanyak 3 juta hektare (ha).
Untuk itu, anggaran jumbo juga disiapkan pemerintah untuk mengejar ambisi swasembada pangan yang mencapai Rp 139,4 triliun. Kemudian untuk program persawahan yang digarap Kementan sepanjang 2025 senilai Rp 15 triliun.
Sebelumnya Mentan Amran menyebut pada 2024 telah dilakukan cetak sawah di Merauke, Papua, seluas 1 juta hektare dan di Kalimantan Tengah seluas 500.000 hektare.
Sementara, untuk pelaksanaan program ini ke depan, Amran juga melirik lahan di Kalimantan seluas 500.000 hektare. Dia mengaku menggandeng sektor swasta untuk penyediaan alat dan mesin pertanian (alsintan) pada program ini.
ADVERTISEMENT
“Ada 14 perusahaan komitmen untuk menyiapkan alat untuk cetak sawah, totalnya sekitar 2.000 alat. Jadi, kita lakukan percepatan bahkan kami minta kepada Dirjen PSP, kontraknya diselesaikan 1-2 hari ke depan, maksimal 3 hari,” terang Amran.