Demi Tesla, India Bakal Pangkas Bea Masuk Kendaraan Listrik

26 Agustus 2023 10:59 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi pabrik Tesla.
 Foto: Shutter Stock
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi pabrik Tesla. Foto: Shutter Stock
ADVERTISEMENT
India sedang menyusun kebijakan baru terkait kendaraan listrik dengan memangkas pajak impor bagi produsen mobil yang berkomitmen pada beberapa manufaktur lokal. Kebijakan tersebut menyusul proposal dari Tesla (TSLA.O) yang sedang mempertimbangkan untuk masuk pasar India.
ADVERTISEMENT
Diberitakan Reuters, kebijakan yang sedang dipertimbangkan ini akan membuat produsen bisa mengimpor kendaraan listrik yang sudah jadi ke India dengan pengurangan pajak 15 persen, dibandingkan dengan 100 persen yang berlaku saat ini untuk mobil yang harganya di atas USD 40.000 dan 70 persen untuk sisanya.
Model Y terlaris Tesla, misalnya, dijual mulai dari USD 47.740 di Amerika Serikat sebelum kredit pajak. “Ada kesepahaman dengan proposal Tesla dan pemerintah menunjukkan minatnya,” kata pejabat Pemerintahan India yang mengetahui masalah tersebut, dikutip dari Reuters pada Sabtu (26/8).
Kementerian Perdagangan India, yang mengerjakan rencana tersebut, dan Tesla, tidak menanggapi permintaan komentar.
Ketika ditanya tentang langkah tersebut, Menteri Keuangan Nirmala Sitharaman mengatakan kepada wartawan "tidak ada proposal di hadapan saya" untuk mengurangi bea masuk kendaraan listrik.
ADVERTISEMENT
Jika kebijakan tersebut diterapkan, dapat berdampak pada penurunan drastis biaya impor kendaraan listrik yang selama ini dihindari oleh produsen mobil lokal. Hal tersebut juga dapat membuka pintu bagi produsen mobil global, selain Tesla.
Sumber lainnya menyebut pajak impor yang lebih rendah dapat membantu Tesla menjual seluruh modelnya di India, bukan hanya mobil baru yang ingin diproduksi secara lokal.
Saham Tata Motors (TAMO.NS), produsen mobil listrik terbesar di India, turun hampir 3% menurut laporan Reuters, sementara saingannya Mahindra dan Mahindra (MAHM.NS) turun lebih dari 2%, menyeret indeks acuan otomotif ke intra-day rendah dengan kerugian 1,1%.
Ilustrasi pabrik Tesla. Foto: Stephen Lam/REUTERS
Pejabat India lainnya mengatakan pemerintah akan bergerak perlahan dalam mempertimbangkan usulan kebijakan tersebut. Sebab, penurunan pajak atas kendaraan listrik impor dapat mengganggu pasar dan mengecewakan pemain lokal seperti Tata Motors dan Mahindra yang berinvestasi untuk membuat mobil listrik di dalam negeri.
ADVERTISEMENT
“Hal ini akan melalui banyak pertimbangan meskipun pemerintah sangat ingin mendapatkan Tesla. Itu karena dampaknya terhadap pemain dalam negeri,” kata pejabat tersebut.
Sumber lain menyebutkan kebijakan itu sejauh ini masih dalam tahap pertimbangan awal dan tarif pajak final dapat berubah.
Negara-negara lain telah mengambil langkah serupa untuk memacu komitmen manufaktur kendaraan listrik. Indonesia, misalnya, telah menawarkan pengurangan bea masuk dari 50 persen menjadi nol bagi pembuat kendaraan listrik yang merencanakan investasi, sebuah langkah yang tampaknya bertujuan untuk menarik pemain Tiongkok dan Tesla.
Tesla pertama kali mencoba memasuki India pada 2021 dengan mendorong para pejabat untuk menurunkan pajak impor 100 persen untuk kendaraan listrik. Tahun lalu, pembicaraan antara Tesla dan Pemerintah India gagal ketika para pejabat menyampaikan bahwa perusahaan tersebut harus berkomitmen terlebih dahulu pada manufaktur lokal.
ADVERTISEMENT
Baru-baru ini, Tesla mengatakan kepada pejabat India kalau mereka ingin mendirikan pabrik lokal dan membuat kendaraan listrik baru dengan harga sekitar USD 24,000, sekitar 25 persen lebih murah daripada model awal saat ini, baik untuk pasar India maupun ekspor.
Eksekutif senior kebijakan publik dan pengembangan bisnis Tesla, Rohan Patel, dalam beberapa pekan terakhir telah bertemu dengan para pejabat tinggi secara pribadi. Perdana Menteri Narendra Modi, yang mengadakan pembicaraan dengan CEO Elon Musk pada bulan Juni, telah memantau kemajuan dengan cermat.
Salah satu sumber mengatakan Tesla mengatakan kepada pejabat India bahwa pabrik potensial di India dapat beroperasi dengan kapasitas penuh pada tahun 2030.
Di luar Amerika Serikat, Tesla saat ini memiliki pabrik di Shanghai – pabrik terbesarnya di dunia – dan satu lagi di luar Berlin. Mereka sedang membangun pabrik baru di Meksiko.
ADVERTISEMENT