Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.86.0
Dengar Azan Isya, Gibran Hentikan Sejenak Pidato saat Sambut Delegasi G20
7 Juli 2022 19:49 WIB
·
waktu baca 2 menitADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
Gibran menyambut baik saat mengetahui Surakarta dijadikan tuan rumah pertemuan kedua Trade, Investment, and Industry Working Group (TIIWG) G20.
Anak sulung Presiden Jokowi ini menganggap forum tersebut bisa membawa dampak positif khususnya ke perekonomian di Surakarta. Ia menyebut salah satunya adalah okupansi hotel.
Saat akan melanjutkan sambutannya, azan isya terdengar berkumandang. Gibran memilih menghentikan sambutannya dan menunggu sampai azan selesai. Para delegasi negara G20 juga ikut berdiam dan mendengarkan azan isya.
Tak lama setelah azan isya selesai, Gibran langsung melanjutkan sambutannya. Ia sebelumnya juga menyebut kalau agenda G20 juga berdampak positif ke para UMKM .
"Terima kasih atas kehadirannya. Saya harap acara ini dapat memberikan dampak yang besar, bahkan ke sektor UMKM," kata Gibran di Balai Kota Surakarta, Kamis (7/7).
ADVERTISEMENT
Selain delegasi G20, gala dinner juga dihadiri oleh Menteri Investasi/Kepala BKPM Bahlil Lahadalia. Saat memberikan sambutan, Bahlil juga berhenti sejenak saat mendengar ikamah.
“Nah inilah di Indonesia, begitu azan atau ikamah semuanya harus dihentikan,” ujar Bahlil.
Pertemuan kedua TIIWG telah selesai digelar. Dalam pertemuan itu dibahas 3 (tiga) isu. Pertama, reformasi World Trade Organization) WTO. Kedua, respons perdagangan, investasi, dan industri terhadap pandemi dan arsitektur kesehatan global. Ketiga, mendorong investasi berkelanjutan dalam rangka pemulihan ekonomi global.
Adapun dalam pertemuan pertama TIIWG sebelumnya, telah dibahas 3 isu lainnya, yaitu peran sistem perdagangan multilateral untuk akselerasi pencapaian Sustainable Development Goals (SDGs), perdagangan digital dan rantai nilai global yang berkelanjutan (Sustainable Global Value Chains/GVCs), dan industrialisasi inklusif yang berkelanjutan melalui industri 4.0.
ADVERTISEMENT