Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 ยฉ PT Dynamo Media Network
Version 1.100.2
12 Ramadhan 1446 HRabu, 12 Maret 2025
Jakarta
imsak04:10
subuh04:25
terbit05:30
dzuhur11:30
ashar14:45
maghrib17:30
isya18:45
Departemen Persaingan Usaha AS Selidiki Penyebab Harga Telur Meroket 200 Persen
9 Maret 2025 16:38 WIB
ยท
waktu baca 2 menit
ADVERTISEMENT
Harga rata-rata telur di Amerika Serikat (AS) mengalami kenaikan harga hingga 200 persen dalam setahun terkahir menjadi USD 8,41 per lusin.
ADVERTISEMENT
Meroketnya harga telur ini membuat Departemen Antimonopoli setempat menggelar penyelidikan. Mengutip Bloomberg Minggu (9/3), investigasi ini difokuskan pada dua perusahaan Cal-Maine Foods Inc. dan Rose Acre Farms Inc.
Mereka diduga telah bekerja sama untuk meningkatkan harga atau membatasi pasokan telur. Selusin telur besar di Midwest dibanderol rata-rata USD 8,41 grosir pada 28 Februari.
Berdasarkan Departemen Pertanian AS, ini merupakan rekor tertinggi dari harga telur sekaligus kenaikan harga lebih dari 200 persen dari tahun sebelumnya.
Lonjakan ini telah memukul dompet konsumen dan menjadi bahan pembicaraan politik bagi Presiden Donald Trump dan para pengkritiknya di tengah wabah flu burung terburuk yang pernah ada di AS, yang menyebabkan kematian lebih dari 130 juta burung sejak 2022.
ADVERTISEMENT
Selain itu, lonjakan harga ini telah menarik perhatian DPR juga pengawas industri setempat.
Penyelidikan antimonopoli perdata akan berakhir tanpa adanya tuduhan pelanggaran hukum. Berdasarkan informasi dari anonim, penyelidikan tersebut dimulai di bawah pemerintahan Trump dan masih dalam tahap awal.
Sebuah kelompok yang mulai mendesak Departemen Antimonopoli untuk memperhatikan harga telur tiga tahun lalu, Farm Action memuji berita tentang langkah pemerintahan Trump.
"Sepertinya ada hal lain yang terjadi selain flu burung," kata presiden kelompok tersebut, Angela Huffman.
Senator Demokrat AS Jack Reed dari Rhode Island kemudian mengatakan kepada Sekretaris USDA Brooke Rollins soal pemerintahan Trump yang dikhawatirkan tidak berbuat cukup banyak untuk mengatasi masalah tersebut.
"Sejak Presiden Trump menjabat, harga selusin telur hampir naik dua kali lipat, dan pemerintah memecat beberapa karyawan yang bekerja untuk memerangi flu burung," tulis Reed dalam surat kepada kepala USDA.
ADVERTISEMENT
"Meskipun pemerintah telah mengumumkan upaya baru untuk mempekerjakan kembali karyawan tersebut dan berinvestasi dalam solusi, pemerintah harus melakukan yang lebih baik untuk mengkoordinasikan respons efektif yang benar-benar menghasilkan harga yang lebih rendah bagi warga Amerika."
Sebelumnya, di bawah mantan Presiden Joe Biden, Departemen Kehakiman menyelidiki penggabungan di pasar telur. Selain itu, di bawah Biden, Departemen Kehakiman juga menambah staf yang berbasis di Chicago untuk divisi antimonopoli guna meningkatkan fokus departemen pada pasar pertanian.