Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.102.2
Departemen Pertanian AS Akui Produksi Beras RI Meningkat per April 2025
26 April 2025 18:36 WIB
·
waktu baca 4 menit
ADVERTISEMENT
Departemen Pertanian Amerika Serikat (United State Department of Agriculture/USDA) mengakui produksi beras Indonesia pada masa tanam 2024/2025 mengalami peningkatan.
ADVERTISEMENT
Berdasarkan laporan USDA per April 2025 produksi beras Indonesia meningkat 600 ribu ton atau 4,8 persen dibandingkan tahun sebelumnya menjadi 34,6 juta ton.
Pendorongnya adalah naiknya perkiraan produksi berdasarkan estimasi luas panen yang lebih besar.
“Pada 11,4 juta hektare, luas panen naik 200.000 hektare dari estimasi sebelumnya dan hampir 4 persen lebih besar dari tahun sebelumnya. Perluasan luas didorong oleh curah hujan yang baik sejauh ini pada tahun 2025,” tulis laporan tersebut dikutip Sabtu (26/4).
Selain itu, panen padi musim utama berkontribusi sekitar 45 persen dari total produksi, dan masih terus bertambah hingga saat ini sebab masih berlangsung. Kemudian panen tambahan diharapkan pada bulan Juli‒Agustus dan November‒Desember.
RI Disebut Akan Menyumbang Catatan Produksi Beras Global
Indonesia juga menjadi negara yang diperhitungkan dalam proyeksi produksi beras global pada musim tanam 2024/2025.
ADVERTISEMENT
Produksi beras global pada 2024/25 diproyeksikan mencapai rekor tertinggi sebesar 535,8 juta ton (berdasarkan giling), naik 3,1 juta ton dari proyeksi sebelumnya dan 13,7 juta ton lebih besar dari produksi tahun sebelumnya.
Negara-negara penyumbangnya adalah India yang menyumbang hampir dua pertiga proyeksi tersebut, lalu diikuti oleh Indonesia, Kamboja, Brasil, Taiwan, dan Venezuela yang lebih dari mengimbangi pengurangan kecil untuk Uni Eropa (UE), Jepang, dan Maroko.
“Secara tahunan, Brasil, Kamboja, Tiongkok, UE, India, Indonesia, Irak, Peru, Sri Lanka, dan
Vietnam menyumbang sebagian besar peningkatan 2024/25, dengan India sekarang menjadi negara penghasil beras terbesar di dunia,” imbuh laporan tersebut.
Peningkatan produksi beras yang diproyeksikan ini lebih dari mengimbangi penurunan produksi sedikitnya 100.000 ton yang masing-masing diproyeksikan untuk Australia, Bangladesh, Ekuador, Ghana, Korea Selatan, Laos, Nepal, Nigeria, Filipina.
ADVERTISEMENT
Kemudian dari sisi persediaan beras global pada tahun 2024/25 diproyeksikan mencapai rekor 715,3 juta ton, naik 3,1 juta ton dari perkiraan sebelumnya dan naik 12,3 juta ton persediaan dari tahun sebelumnya.
Jika dilihat pada penghujung tahun, stok akhir global pada tahun 2024/25 meningkat 1,7 juta ton dari perkiraan sebelumnya menjadi 183,2 juta, yang terbesar sejak 2021/22.
“Laporan bulanan dalam stok akhir pada tahun 2024/25 terutama terkonsentrasi di Asia Tenggara, di mana revisi ke atas untuk Indonesia, Thailand, dan Vietnam lebih dari mengimbangi pengurangan untuk India dan Pakistan,” jelas laporan tersebut.
Stok akhir Indonesia mengalami kenaikan paling tinggi yaitu sebesar 0,6 juta ton menjadi hampir 5,0 juta ton karena panen yang lebih besar. Sebaliknya, stok akhir India turun 0,5 juta ton menjadi 43,5 juta.
ADVERTISEMENT
Meski demikian angka stok akhir India tersebut masih tercatat sebagai rekor, karena perkiraan ekspor pasar tahun yang lebih besar lebih dari sekadar mengimbangi panen yang lebih besar.
Meskipun terjadi penurunan 0,5 juta ton ini, stok India menyumbang sebagian besar peningkatan stok akhir global tahun ke tahun, dengan stoknya naik 1,5 juta ton dari tahun sebelumnya.
Kebijakan RI Bikin Ekspor Beras Thailand Turun
Dari sisi ekspor, negara tetangga Thailand mengalami penurunan ekspor beras per Februari 2025 sebesar 29,2 persen dibandingkan tahun lalu. Penurunan ini berdasarkan pada laju penjualan yang lebih lambat dari perkiraan hingga Februari, dengan hanya 1,2 juta ton yang dikirim.
Salah satu penyebabnya adalah penjualan ke Indonesia yang melemah, karena kebijakan pemberhentian impor beras Indonesia. Selain itu, Thailand saat ini merupakan eksportir Asia dengan harga tertinggi.
ADVERTISEMENT
Meskipun dalam laporan ini Indonesia tidak diproyeksi akan benar-benar menyetop importasi beras tahun ini. Laporan ini memproyeksi impor beras Indonesia hanya turun, dengan jumlah besar yaitu dari semula 3,9 juta ton menjadi 800.000 ton, karena peningkatan produksi yang besar dan substansial.
Secara tahunan, ekspor yang lebih besar dari India pada tahun 2025, naik 6,1 juta ton dari tahun sebelumnya, mengimbangi pengiriman yang lebih kecil dari Burma, Tiongkok, Pakistan, Thailand, Amerika Serikat, dan Vietnam.