Department Store Indonesia Loyo, Bagaimana dengan di Korea Selatan?

29 Oktober 2017 16:55 WIB
clock
Diperbarui 14 Maret 2019 21:14 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Seoul, Korea Selatan (Foto: Aditia Noviansyah/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Seoul, Korea Selatan (Foto: Aditia Noviansyah/kumparan)
ADVERTISEMENT
Sejumlah department store Indonesia menutup total gerai mereka. Pengelola department store terkemuka PT Mitra Adiperkasa Tbk (MAPI), akhir bulan ini menutup semua gerai Lotus. Diikuti akhir tahun nanti, giliran Debenhams yang akan ditutup.
ADVERTISEMENT
Ramayana dan Matahari, bahkan sudah lebih dulu menutup sebagian gerai mereka. Asosiasi Pengusaha Ritel Indonesia (Aprindo) mengaku, bisnis ritel di tanah air memang sedang lesu.
Berbeda dengan di Indonesia, nilai penjualan department store di Korea Selatan (Korsel) sedang cemerlang. Angka penjualan pada September lalu, menunjukkan pertumbuhan tertinggi dalam 11 bulan terakhir. Seperti dikutip dari Reuters, lonjakan penjualan terjadi menjelang liburan Chuseok.
Chuseok merupakan festival panen raya, yang diperingati secara nasional di Korsel. Pada perayaan itu, pemerintah menetapkan libur selama tiga hari setiap tahunnya. Seperti di Indonesia, di Korsel pun penjualan ritel biasanya melonjak setiap menjelang hari raya.
Seoul (Foto: Pixabay)
zoom-in-whitePerbesar
Seoul (Foto: Pixabay)
Tiga pengelola department store terkemuka di Korsel, yaitu Hyundai, Lotte, dan Shinsegae mencatatkan kenaikan penjualan September sebesar 4,9%. Ini membalikkan keadaan penjualan Agustus yang pertumbuhannya minus 0,8%.
ADVERTISEMENT
Kenaikan kali ini yang tertinggi, sejak Oktober 2016 yang mencatatkan pertumbuhan 6%. Kenaikan penjualan terjadi hampir semua item barang, baik makanan maupun pakaian.
Penjualan ritel menjelang perayaan libur nasional cenderung meningkat, karena konsumen meningkatkan pembelian hadiah dan makanan sebelum liburan Chuseok.