Depo Plumpang Tak Akan Tutup Permanen, Ini Penjelasan Dirut Pertamina

16 Maret 2023 15:49 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
2
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Foto udara permukiman penduduk yang hangus terbakar dampak kebakaran Depo Pertamina Plumpang di Jalan Koramil, Rawa Badak Selatan, Koja, Jakarta, Sabtu (4/3/2023). Foto: M Risyal Hidayat/ANTARA FOTO
zoom-in-whitePerbesar
Foto udara permukiman penduduk yang hangus terbakar dampak kebakaran Depo Pertamina Plumpang di Jalan Koramil, Rawa Badak Selatan, Koja, Jakarta, Sabtu (4/3/2023). Foto: M Risyal Hidayat/ANTARA FOTO
ADVERTISEMENT
Direktur Utama PT Pertamina (Persero), Nicke Widyawati, mengungkapkan rencana pemindahan Depo Plumpang ke Terminal Kalibaru di lahan PT Pelindo (Persero) tidak akan secara menyeluruh.
ADVERTISEMENT
Nicke berkata, Depo Plumpang tidak hanya memiliki fasilitas terminal BBM untuk retail dan industri, melainkan ada fasilitas lain terkait produk LPG, pelumas (lubricant), serta pusat riset dan teknologi, termasuk operasional PT Elnusa.
Dia mengungkapkan, fasilitas yang akan dipindahkan hanya terminal BBM untuk keperluan retail. Pasalnya, setiap hari Depo Plumpang melayani 1000 pengisian tangki BBM dan butuh tempat yang lebih aman karena jumlahnya terus bertambah.
"Sehingga di sini akan ada nanti pelumas, BBM industri, tetap di sini. Sehingga nanti ini dua-duanya (Terminal Plumpang dan Kalibaru) berjalan tapi dengan produk yang berbeda," jelasnya saat rapat dengan Komisi VII DPR, Kamis (16/3).
Nicke menjelaskan, pembangunan Terminal Kalibaru sudah dicanangkan Pertamina dan Pelindo sejak 3 tahun lalu. Terminal tersebut mengusung konsep green multi purpose terminal yang akan mengelola produk bahan bakar fosil dan ramah lingkungan.
ADVERTISEMENT
"Pertamina sedang membangun pabrik petrochemical. Sehingga nanti dalam 4 tahun ke depan kita sudah ada tambahan produk dari kilang-kilang kita adalah dari petrochemical," sambung dia.
Foto udara permukiman penduduk yang hangus terbakar dampak kebakaran Depo Pertamina Plumpang di Jalan Koramil, Rawa Badak Selatan, Koja, Jakarta, Sabtu (4/3/2023). Foto: M Risyal Hidayat/ANTARA FOTO
Dia menambahkan, produk petrokimia Pertamina membutuhkan penyimpanan baru, baik untuk pasar domestik maupun ekspor. Penyimpanan ini, menurut dia, tidak mungkin dibangun di Plumpang.
"Kita tidak mungkin membangun di Plumpang, jadi sudah 3 tahun lalu kita mulai rencanakan dengan Pelindo untuk membangun Terminal di Kalibaru dengan alokasi 32 hektar," papar Nicke.
Adapun pembangunan Terminal Kalibaru membutuhkan waktu selama kurang lebih 4-5 tahun. Selama proses tersebut, Pertamina akan memperluas jarak aman (buffer zone) di sekitar Depo Plumpang agar insiden kebakaran serupa tidak terulang lagi.
Menurut Nicke, Depo Plumpang juga tidak mungkin ditutup, mengingat perannya yang strategis terhadap ketahanan energi, yakni mencakup 15 persen dari total stok BBM nasional untuk menyuplai 790 SPBU di 19 kabupaten/kota dan pasokan LPG untuk 22 kabupaten/kota.
ADVERTISEMENT
"Banyak menjadi pertanyaan, apakah terminalnya yang dipindah atau warganya yang dipindah. Saya selalu bilang kita menggunakan dan, bukan atau, karena dua hal ini harus dilakukan tapi dengan schedule yang berbeda," tegas Nicke.