Deretan Masalah Kereta Cepat: TKA China, Bengkak Rp 27 T, Tiang Dirobohkan

11 Desember 2021 9:09 WIB
·
waktu baca 3 menit
Proyek Kereta Cepat Jakarta Bandung. Foto: PT KCIC
zoom-in-whitePerbesar
Proyek Kereta Cepat Jakarta Bandung. Foto: PT KCIC
ADVERTISEMENT
Proyek Kereta Cepat Jakarta-Bandung kembali mendapat sorotan. Ramai video pembongkaran tiang pancang proyek Kereta Cepat Jakarta-Bandung (KCJB). Pembongkaran itu direncanakan namun arah robohnya tiang tidak sesuai rencana tersebut. Akibatnya, tiang pancang yang roboh itu menimpa ekskavator.
ADVERTISEMENT
Sejak awal pembangunannya, proyek kereta cepat sudah diterpa berbagai persoalan. Mulai dari penggunaan Tenaga Kerja Asing (TKA) asal China, pembengkakan biaya hingga Rp 27 triliun, penggunaan APBN untuk proyek kereta cepat, hingga berbagai kecelakaan saat pembangunannya berlangsung.
Berikut kumparan merangkum deretan masalah proyek Kereta Cepat Jakarta-Bandung:

Penggunaan TKA China

Banyaknya TKA China yang dipekerjakan di proyek Kereta Cepat Jakarta-Bandung dipersoalkan oleh berbagai pihak. kumparan sempat melihat sendiri TKA-TKA di proyek ini saat Rini Soemarno yang saat itu Menteri BUMN meninjau pada 2 Mei 2018.
Ketika itu Rini mengatakan, untuk menggarap proyek strategis ini dibutuhkan TKA sebagai tenaga ahli. Sebab, ini proyek kereta cepat pertama yang digarap di Indonesia.
"Jadi teknologi terowongan ini memang mayoritas dilakukan oleh partner kita, tapi bersama-sama dengan PT Wijaya Karya Tbk. Jadi lebih banyak pekerja lokal tapi secara teknologi itu memang masih memakai interior dari mereka," kata Rini.
Menteri Rini tinjau lokasi proyek kereta cepat. Foto: Ela Nurlaela/kumparan
KCIC menyebut kebutuhan pekerja proyek Kereta Cepat Jakarta-Bandung di 2019 sebanyak 33 ribu orang. KCIC mengakui dari jumlah itu, terdapat pekerja dari China.
ADVERTISEMENT
Namun pekerja asing dari berbagai negara dibatasi hanya 20 persen dari total pekerja yang dibutuhkan yakni maksimal 6,6 ribu orang. Sementara 80 persen sisanya adalah pekerja lokal.

Biaya Bengkak Rp 27 Triliun dan Pakai Dana APBN

Pembiayaan proyek kereta cepat tersebut diketahui membengkak Rp 26,6 triliun. Pada awalnya, proyek ini diperhitungkan membutuhkan biaya USD 6,07 miliar melalui kerja sama pemerintah Indonesia dan China. Kini biaya proyek menjadi USD 7,97 miliar.
PT Kereta Api Indonesia (Persero) atau KAI selaku pemimpin konsorsium mengajukan permohonan penambahan modal dari APBN melalui skema PMN senilai Rp 4,1 triliun.
Presiden Jokowi telah menerbitkan Perpres No. 93 Tahun 2021 tentang Percepatan Penyelenggaraan Prasarana dan Sarana Kereta Cepat antara Jakarta dan Bandung. Pada Pasal 4 ayat (2) beleid tersebut, disebutkan APBN dapat digunakan untuk pelaksanaan proyek tersebut.
Proyek Kereta Cepat Jakarta Bandung. Foto: PT KCIC
Aturan tersebut berbeda dengan sebelumnya di Perpres No. 107 Tahun 2015 yang melarang penggunaan APBN dan bahkan tak mengizinkan adanya jaminan pemerintah atas pembiayaan proyek Kereta Cepat Jakarta Bandung.
ADVERTISEMENT

Sudah 4 Kali Kecelakaan saat Pembangunan

Ramai video pembongkaran tiang pancang proyek Kereta Cepat Jakarta-Bandung. Pembongkaran itu direncanakan namun arah robohnya tiang tidak sesuai rencana tersebut. Akibatnya, tiang pancang yang roboh itu menimpa ekskavator.
Ini bukan pertama kalinya proyek kereta cepat menimbulkan masalah. Berdasarkan catatan kumparan, sudah 4 kali proyek Kereta Cepat Jakarta-Bandung membuat kecelakaan yang membahayakan.
Yang pertama pada 22 Oktober 2019, terjadi kebakaran pipa BBM milik Pertamina di Jalan Sukahaji, Kelurahan Melong, Kecamatan Cimahi Selatan, Kota Cimahi, Jawa Barat. Lokasi terbakarnya pipa BBM milik Pertamina berada di lokasi pengerjaan proyek Kereta Cepat Jakarta-Bandung.
Foto udara kebakaran pipa minyak milik PT Pertamina di Melong, Cimahi, Jawa Barat, Selasa (22/10/2019). Foto: ANTARA FOTO/Raisan Al Farisi
Kedua, pada 1 Januari 2020 proyek kereta cepat menyebabkan banjir di Tol Jakarta-Cikampek KM 24 di sekitar Cibitung, hingga menyebabkan arus kendaraan ke arah Jakarta berhenti total hingga puluhan kilometer.
ADVERTISEMENT
Ketiga, para Mei 2021 proyek kereta cepat menumpahkan cairan semen ke sebuah mobil yang melintas di tol.
Keempat, pembongkaran tiang pancang proyek kereta cepat baru-baru ini di Teluk Jambe, Karawang, menimpa sebuah ekskavator.