Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.89.0
Deretan Panjang Kasus Bunuh Diri Akibat Teror Pinjol di 2021
31 Desember 2021 13:18 WIB
·
waktu baca 3 menitADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
Nahasnya, adanya pinjol ilegal malah memperparah keadaan. Pinjol ilegal membuat masyarakat yang seharusnya terbantu malah berakhir dengan kasus bunuh diri karena lilitan utang.
Berikut kumparan merangkum deretan kasus bunuh diri akibat jeratan pinjol yang terjadi di tahun 2021:
Seorang Ibu di Wonogiri
Pada Sabtu, 2 Oktober 2021, seorang ibu rumah tangga berinisial WPS (38) di Desa Selomarto, Kecamatan Giriwoyo, Kabupaten Wonogiri nekat bunuh diri karena pinjol .
Berdasarkan pengakuan dari suami WPS, ibu dua anak ini frustrasi lantaran kerap diteror oleh pihak pinjol. Dalam sepucuk surat wasiat yang ditinggalkan WPS, ia mengaku telah utang kepada 23 pinjol dengan total puluhan juta rupiah. Rata-rata korban berutang mulai dari Rp 1,6 juta hingga Rp 3 juta di masing-masing pinjol.
ADVERTISEMENT
Petugas Penangkaran Rusa di Gunungkidul
Seorang petugas penangkaran rusa BKSDA di Padukuhan Gading IV Kalurahan Gading Kapanewon Playen Gunungkidul berinisial ADS (35) ditemukan tewas gantung diri di kandang rusa pada Senin (30/8/2021).
Tetangga ADS, Yusuf Gively Bayu Nurcahyo (30), mengaku baru mengetahui alasan korban bunuh diri adalah karena terlilit utang pinjol setelah dirinya mendapat pesan singkat melalui aplikasi WA di nomor pribadinya. Isi pesan tersebut intinya nomornya dijadikan sebagai jaminan pinjaman online oleh ADS yang merupakan teman sepermainannya.
Sopir di Mampang, Jakarta Selatan
Pada Februari lalu, Zulfadhli (35 tahun) ditemukan tewas gantung diri di kamar indekos temannya di Jalan Mampang VII, Tegal Parang, Jakarta Selatan. Berdasarkan surat wasiat yang ia tinggalkan, diketahui alasannya mengakhiri hidup adalah karena terlilit utang online.
ADVERTISEMENT
Dalam surat wasiat tersebut, Zulfadhli meminta maaf kepada anak dan istrinya. Dia lalu meminta Otoritas Jasa Keuangan (OJK) dan pihak berwajib memberantas pinjaman online yang dia sebut sebagai jebakan setan.
Pemuda di Malang, Jawa Timur
Pemuda berinisial MEM (20) warga Desa Ampeldento, Kecamatan Pakis, Kabupaten Malang, ditemukan gantung diri pada Jumat, 22 Oktober 2021 sekitar pukul 17.00 WIB. Diduga ia nekat mengakhiri hidup karena stres terlilit utang pinjol.
Kapolsek Pakis, AKP M Lutfi mengatakan, dari informasi yang ia terima, sebelum peristiwa terjadi korban sering mengeluh sedang butuh uang untuk melunasi pinjol.
Ibu Rumah Tangga di Depok
Seorang ibu rumah tangga berinisial JB (44) asal Kecamatan Cinere, Kota Depok nekat mengakhiri hidupnya dengan gantung diri. Jasadnya ditemukan tergantung di dalam kamar mandi rumahnya pada Selasa, 2 November 2021.
Dari pemeriksaan polisi, ditemukan pesan singkat yang masuk di handphone korban yang berisi tagihan pinjaman online. Kapolsek Cinere, AKP Suparmin mengatakan di dalam pesan tersebut tertulis utang yang harus dibayar berjumlah Rp 12 juta, belum termasuk bunga.
ADVERTISEMENT
Seorang Pria di Kembangan Coba Bunuh Diri
Seorang pria bernama Hendrik (25) nekat melakukan aksi percobaan bunuh diri di Ruko Resfles Belmon, Kelurahan Srengseng, Kembangan, Jakarta Barat pada Minggu, 21 November 2021.
Aksinya untuk melompat dari jendela lantai 4 ruko berhasil digagalkan warga dengan membujuknya untuk mengurungkan niat bunuh diri.
Kapolsek Kembangan Kompol M Khoiri mengatakan, dari hasil pemeriksaan menyatakan bahwa Hendrik frustrasi lantaran terlilit pinjaman online. Dari keterangannya, Hendrik terlilit utang pinjol sekitar Rp 90 juta.
Khoiri juga mengatakan, kendati pelaku terlilit utang, ia sempat bermain judi online dengan harapan hasilnya bisa untuk membayar utang pinjol. Namun usaha instannya gagal, justru pelaku selalu kalah saat bermain judi online.