Deretan Perusahaan Indonesia yang Siap Atasi Krisis Listrik di Singapura

31 Oktober 2021 9:46 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi Bendera Singapura. Foto: Shutter Stock
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi Bendera Singapura. Foto: Shutter Stock
ADVERTISEMENT
Krisis listrik masih membayangi Singapura, menyusul keterbatasan pasokan gas alam sebagai energi primer pembangkit listrik, termasuk dari Indonesia. Untuk mengantisipasi krisis listrik dalam jangka panjang, Singapura akan mengimpor listrik hingga 4 Gigawatt (GW).
ADVERTISEMENT
Otoritas Pasar Energi (Energy Market Autorithy/EMA) pada Senin (25/10), mengungkapkan pasokan listrik sebanyak 4 GW itu mencakup 30 persen dari total kebutuhan listrik Singapura. Kebutuhan yang akan diimpor itu, merupakan proyeksi hingga tahun 2035.
Beberapa perusahaan Indonesia telah siap untuk mengekspor listrik ke Singapura. Berikut daftarnya:

Medco Power dan Salim Group

Medco Power Indonesia (MPI) bersama dengan Konsorsium Pacific Light Power Pte Ltd (PLP) dan Gallant Venture Ltd, yang merupakan bagian dari Salim Group, akan mengembangkan pilot project impor listrik menggunakan Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) dari Indonesia ke Singapura di Pulau Bulan, Provinsi Kepulauan Riau setelah menerima Izin Prinsip impor listrik dari EMA Singapura.
Proyek ini memiliki kapasitas 670 MWp sebagai tahap awal, yang akan menyediakan listrik yang setara dengan 100 MW nonintermittent ke Singapura. Hal ini sejalan dengan rencana Pemerintah Singapura dalam melaksanakan program Singapore Green Plan 2030 untuk meningkatkan porsi energi terbarukan.
Medco Power Indonesia (MPI) dan Salim Group akan mengekspor listrik ke Singapura. Foto: Medco
Konsorsium telah menandatangani Joint Development Agreement saat acara Singapore International Energy Week pada tanggal 25 Oktober 2021 yang dihadiri oleh Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Indonesia, Menteri Tenaga Kerja/Menteri Kedua Perdagangan dan Perindustrian Singapura, Duta Besar Indonesia untuk Singapura, dan Chief Executive EMA.
ADVERTISEMENT
“Sebagai salah satu Produsen Listrik Independen (IPP) terbesar di Indonesia dengan komitmen pada Energi Bersih dan Terbarukan (EBT), kami mempunyai pengalaman dalam mengembangkan proyek pembangkit EBT, seperti PLTP Sarulla, PLTP Ijen, dan PLTS Sumbawa untuk mendukung operasi tambang kami. Kami menyambut baik kerja sama dengan PLP dan Salim Group dalam mengembangkan Proyek PLTS Pulau Bulan," kata CEO Medco Power, Eka Satria.

Bright PLN Batam dan Suryagen

Bright PLN Batam akan mengembangkan mega proyek ekspor listrik tenaga surya dari Indonesia ke Singapura. Bersama dengan PT Trisurya Mitra Bersama (Suryagen) dan perusahaan pengembang energi baru terbarukan Singapura, Sembcorp Industries (Sembcorp), bright PLN Batam telah menandatangani joint development agreement (JDA) atau perjanjian pengembangan bersama untuk mengembangkan proyek penyimpanan energi dan tenaga surya terintegrasi skala besar di wilayah Batam, Bintan dan Karimun (BBK), Kepulauan Riau, Indonesia.
ADVERTISEMENT
Rencananya, proyek ini akan membangun Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) dengan daya mampu sekitar 1 Gigawatt peak (GWp) serta didukung sistem penyimpanan energi baru terbarukan dalam skala besar yang akan diekspor melalui kabel bawah laut ke Singapura. Hal ini sejalan dengan rencana pemerintah Indonesia dan Singapura dalam meningkatkan porsi energi terbarukan.
Menteri ESDM Arifin Tasrif dan Menteri Muda Perdagangan dan Industri Singapura Tan See Leng menyaksikan penandatanganan Joint Development Agreement PLTS di Batam antara Sembcorp Industries, PLN Batam, dan PT Trisurya Mitra Bersama. Foto: Dok. Istimewa
Direktur Utama bright PLN Batam, Nyoman S. Astawa, mengatakan bahwa PLN Batam sebagai penyedia tenaga listrik utama di Batam akan berkomitmen pada peningkatan penggunaan energi bersih dan energi baru terbarukan.
“Kami bright PLN Batam membuktikan keseriusan dalam mendorong transformasi EBT. Kami yakin dengan dilaksanakannya JDA ini akan memberikan kesempatan emas bagi kami untuk belajar dan berkompetisi dalam mengembangkan energi baru terbarukan dengan skala besar. Semoga kami dapat melanjutkannya untuk memberi kontribusi yang lebih banyak pada pengembangan energi bersih di Indonesia,” ungkap Nyoman.
ADVERTISEMENT

Indonesia di Balik Krisis Energi Singapura

Diketahui 3 perusahaan Singapura yang tutup yakni Ohm Energy yang menyetop usahanya sejak Jumat (15/10). Ohm Energy merupakan perusahaan ketiga yang menghentikan operasinya. Dua lainnya, yakni iSwitch Energy dan SilverCloud Energy, sudah lebih dulu mengambil langkah serupa.
iSwitch Energy selama ini merupakan pemasok listrik swasta terbesar di Singapura. Sedangkan SilverCloud Energy, melayani segmen pelanggan listrik di bangunan komersial, industri, dan perumahan.
“Ada juga pembatasan gas alam yang dipasok dari perpipaan West Natuna dan rendahnya tekanan gas yang dipasok dari Sumatera Selatan,” kata Otoritas Pasar Energi (Energy Market Authority/EMA) Singapura.