Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.88.1
ADVERTISEMENT
Direktur Utama PT Waskita Karya (Persero) Tbk, Destiawan Suwardjono, mengatakan setidaknya ada empat proyek di pembangunan Ibu Kota Negara (IKN ) Nusantara yang jadi garapan Waskita Karya.
ADVERTISEMENT
Adapun proyek pembangunan IKN menjadi salah satu andalan perseroan dalam meraih pendapatan di 2023. Hal ini merupakan bagian dari upaya penyehatan keuangan emiten berkode WSKT tersebut.
"Beberapa proyek yang kami dapat misalnya seperti IKN, artinya Kementerian PUPR alhamdulillah masih percaya sama Waskita. Masih menunjuk Waskita untuk mengerjakan IKN," kata Destiawan Suwardjono dalam perbincangan dengan kumparan dan Kontan, Jumat (16/12).
Selain menawarkan peluang penerimaan yang besar, Dirut Waskita Karya menilai, proyek pembangunan IKN menurutnya juga punya tantangan tersendiri.
Empat proyek garapan Waskita Karya di IKN Nusantara tersebut adalah:
1. Pembangunan gedung Sekretariat Negara dengan kontrak Rp 1,3 triliun. Proyek ini sepenuhnya jadi garapan Waskita Karya.
2. Pembangunan jalan tol sepanjang 40 km yang merupakan penghubung IKN ke tol Balikpapan-Samarinda. Nilai proyeknya sebesar Rp 2,6 triliun. Dalam paket pekerjaan ini, Waskita Karya bertindak sebagai pemimpin konsorsium dengan porsi 40 persen. Anggota konsorsium lainnya adalah PT Nindya Karya (Persero) dan Modern Group.
ADVERTISEMENT
3. Selain jalan tol, Waskita Karya juga ditunjuk Kementerian PUPR untuk menggarap jalan non-tol di kawasan IKN. Nilai proyek ini sekitar Rp 400 miliar.
4. Waskita Karya juga menjadi penggarap proyek untuk tiga paket instalasi pengelolaan air limbah (IPAL) di kawasan IKN Nusantara, dengan nilai sebesar Rp 638 miliar. Untuk proyek ini masih dalam tahap akhir proses penetapan, diperkirakan kontrak akan ditandatangani pada 20 Desember 2022.
Destiawan menambahkan, Waskita Karya masih berpeluang menggarap proyek infrastruktur lain di IKN seperti perumahan menteri, masjid, perumahan ASN, serta proyek lainnya.
Sebagai ibu kota negara yang baru, kata dia, tentu infrastruktur dan bangunan yang dibuat harus punya kualitas terbaik. Selain itu cara pengerjaannya juga tidak bisa sembarangan, karena harus mengimplementasikan prinsip lestari dan ramah lingkungan.
ADVERTISEMENT