Desa Wisata Binaan Vale Indonesia Bisa Dorong Pertumbuhan Ekonomi Lokal

4 Agustus 2024 20:16 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Kepala Pengelola Destinasi Liburan Binaan PT Vale Indonesia, Laa Waa River Park, Amsal.  Foto: Ave Airiza Gunanto/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Kepala Pengelola Destinasi Liburan Binaan PT Vale Indonesia, Laa Waa River Park, Amsal. Foto: Ave Airiza Gunanto/kumparan
ADVERTISEMENT
Desa Matano di Kecamatan Nuha, Kabupaten Luwu Timur, terkenal dengan destinasi wisata alamnya yang indah, Laa Waa River Park. Dengan dukungan penuh dari PT Vale Indonesia (INCO), desa wisata ini telah berhasil meningkatkan pendapatan asli daerah (PAD) dan membuka peluang ekonomi bagi masyarakat setempat.
ADVERTISEMENT
Kepala Pengelola Laa Waa River Park, Amsal, mengatakan tempat tersebut mulai beroperasi pada awal 2022, menawarkan keindahan alam yang mempesona dengan perpaduan air sungai dan danau yang tak pernah kering.
“Sejak dibukanya Laa Waa River Park pada tahun 2022, kami berkolaborasi dengan Vale Indonesia. Mereka banyak berkontribusi, seperti membangun aula, menyediakan speedboat, hibgga ambulans desa," kata Amsal kepada wartawan, Minggu (4/8).
Pengunjung dikenakan tarif sekitar Rp 800 ribu per kapal untuk bisa sampai di Laa Waa River Park. Adapun, satu kapal dapat diisi oleh 40 penumpang. Selain itu, pengunjung juga dikenakan tarif sebesar Rp 10 ribu untuk tiket masuk.
Bagi pengunjung yang ingin camping dan menyeberang, biaya yang dikenakan adalah Rp 1.600.000 pulang pergi per kunjungan. Penyewaan gazebo juga menjadi sumber pendapatan tambahan dengan tarif Rp 45.000.
ADVERTISEMENT
Wisata ini tidak hanya menarik ratusan pengunjung setiap minggunya, tetapi juga mendukung berbagai UMKM yang dikelola oleh masyarakat setempat. Untuk memudahkan transaksi, Laa Waa River Park juga telah menyediakan fasilitas pembayaran digital melalui QRIS dan debit.
“Semua jajanan di sini dikelola oleh masyarakat. Ini memberikan dampak ekonomi yang positif bagi warga desa," jelas Amsal.
Keberhasilan Laa Waa River Park juga diakui secara nasional. Pada akhir 2022, desa ini masuk dalam 50 besar desa wisata seluruh Indonesia, sebuah pencapaian yang sangat membanggakan. Amsal sendiri pergi ke Jakarta untuk menerima penghargaan tersebut, menandai pengakuan atas upaya mereka dalam mengembangkan desa wisata ini.
Selain peningkatan ekonomi, Laa Waa River Park juga membawa dampak sosial yang positif bagi masyarakat. Akses yang terbatas melalui danau membuat bantuan dari Vale Indonesia, seperti speedboat dan ambulans desa, sangat penting untuk mobilitas dan pelayanan kesehatan masyarakat.
ADVERTISEMENT
"Bantuan dari Vale Indonesia sangat membantu, terutama karena akses utama kami hanya melalui danau," ungkap Amsal.
Bupati Luwu Timur Budiman Hakim di Tambang Nikel Sorowako, Minggu (4/8/2024). Foto: Ave Airiza Gunanto/kumparan
Bupati Luwu Timur Budiman Hakim mengatakan kontribusi kawasan Tambang Vale Indonesia, termasuk wilayah Laa Waa River Park terhadap PAD mencapai sekitar Rp 600 miliar setiap tahunnya.
"Kontribusi dari Sorowako sangat cukup, sekitar Rp 600 miliar. Ini memberikan manfaat yang besar bagi masyarakat," kata Budiman.
Sementara itu, Gubernur Sulawesi Selatan Zudan Arif Fakrullah mengatakan Vale Indonesia juga berperan dalam menjaga ekosistem lingkungan di tengah stigma negatif dunia pertambangan.
"Kami melihat bahwa setelah 56 tahun beroperasi, ekosistem di Danau Matano (area tambang Sorowako) tetap terjaga dengan baik. Ini menjadi contoh best practices dalam dunia pertambangan di Indonesia," ujar Zudan.
ADVERTISEMENT