Desain Kilang GRR Tuban Rampung, Ditargetkan Jadi yang Terbaik di Asia Tenggara
ADVERTISEMENT
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Perusahaan joint venture bentukan Pertamina dan Rosneft yakni PT PRPP, telah merampungkan desain kilang Grass Root Refinery (GRR) Tuban . Proyek kilang yang ditargetkan jadi yang terbaik di Asia Tenggara (Asteng) itu, selanjutnya perusahaan menyiapkan tahapan konstruksi di fase engineering procurement construction (EPC).
ADVERTISEMENT
Direktur Pengembangan PRPP, Eriyadi, menjelaskan General Engineering Design (GED) kilang GRR Tuban disiapkan dengan inovasi dan mengimplementasi teknologi tinggi. Hal ini karena kilang GRR Tuban ditargetkan menjadi pemimpin industri dengan margin pengolahan tertinggi, dibandingkan dengan kilang lain di Asia Tenggara.
"Salah satu inovasi penting yang ditelurkan dari GED GRR Tuban ini adalah penggunaan teknologi high bottom of the barrel conversion. Dengan teknologi itu, memungkinkan kilang GRR Tuban mengolah residu atau sisa minyak mentah menjadi material olahan minyak bumi lain yang bernilai tinggi," kata Eriyadi dalam pernyataan tertulis, Senin (15/8).
Dia menambahkan, kilang GRR Tuban juga diproyeksikan dapat mengolah minyak mentah berat dan mengandung sulfur tinggi, yang selama ini tidak mudah diolah. Selain itu kilang GRR Tuban juga terintegrasi dengan kompleks industri petrokimia, sehingga dapat mengolah material minyak bumi menjadi produk turunan petrokimia seperti styrene, polypropylene, polyethylene, serta produk aromatik.
ADVERTISEMENT
Penuntasan GED kilang GRR Tuban berlangsung pada Senin (1/8) lalu, ditandai seremoni serah terima hasil desain dari Tecnicas Reunidas S.A (Tecnicas Reunidas) selaku kontraktor penyusun GED berbasis di Madrid, kepada PT Pertamina Rosneft Pengolahan dan Petrokimia.
Dalam acara yang diselenggarakan secara hybrid itu hadir perwakilan pemegang saham dan manajemen. Eriyadi hadir langsung di Madrid bersama Direktur Keuangan PT Kilang Pertamina Internasional (KPI), Fransetya Hutabarat.
Pekerjaan GED untuk GRR Tuban ini dimulai sejak November 2019 yang terdiri dari 2 (dua) tahap, yaitu Basic Engineering Design (BED) dan Front End Engineering Design (FEED). Tahap BED diselesaikan pada 31 Maret 2021 dan langsung dilanjutkan dengan tahap FEED yang berakhir pada 31 Mei 2022.
ADVERTISEMENT
“Dalam waktu dekat, tugas perusahaan yaitu mempersiapkan tender untuk EPC (Engineering Procurement Construction) dan juga memastikan aspek finansial untuk mendanai proyek. Oleh karena itu seluruh pihak yang terlibat harus saling bahu membahu dan memastikan semangat tetap terjaga,” ujar Eriyadi.