news-card-video
Jakarta
imsak
subuh
terbit
dzuhur
ashar
maghrib
isya

Jadi Perhatian Jokowi, Proyek Kilang Tuban Ternyata Lampaui Target Fase FEED

23 November 2021 18:39 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Proyek kilang Tuban. Foto: PT PRPP
zoom-in-whitePerbesar
Proyek kilang Tuban. Foto: PT PRPP
ADVERTISEMENT
Proyek-proyek kilang yang jadi garapan PT Pertamina (Persero) jadi perhatian Presiden Jokowi. Hal itu diungkapkan dalam pertemuan Jokowi dengan jajaran direksi dan komisaris Pertamina, serta PT PLN (Persero) di Istana Negara, Sabtu (20/11).
ADVERTISEMENT
Salah satu proyek kilang garapan Pertamina itu adalah Kilang Tuban, garapan anak usaha PT Kilang Pertamina Internasional yakni PT Pertamina Rosneft Pengolahan dan Petrokimia (PT PRPP). Fase pengerjaan Front End Engineering Design (FEED) proyek tersebut, sudah mencapai 53,79 persen.
Presiden Direktur PT PRPP Kadek Ambara Jaya, mengatakan pencapaian itu melampaui target 11,77 persen per 12 November 2021. Paralel, PT PRPP juga tengah menyiapkan paket pekerjaan early work untuk pembangunan worker camp.
Pekerjaan yang sedang dilakukan saat ini terkait land clearing (pembebasan lahan) untuk kebutuhan pembangunan proyek Kilang Tuban yang telah memasuki tahap III. Per September 2021 telah mencapai lebih dari 78 persen.
“Kini, proses land clearing telah mencapai areal hutan Jatipeteng seluas 125 hektare, di mana 119 hektare di antaranya telah dibebaskan dalam 9 bulan terakhir. Hutan produksi berisi 40.000 tanaman jati (Tectona grandis) ini semula dikelola PT Perhutani dan telah mendapat persetujuan dari pemerintah untuk ditukar guling terkait pengadaan lahan proyek GRR Tuban,” jelas Kadek melalui keterangan resminya, Selasa (23/11).
ADVERTISEMENT
Proyek kilang Tuban. Foto: PT PRPP
Dalam pelaksanaan pengerjaan proyek, Kadek menjelaskan, Pertamina juga memastikan pembebasan lahan proyek Kilang Tuban atas area hutan industri Jati peteng sesuai dengan aturan. Ruang vegetasi untuk penyerapan karbon dioksida di Kabupaten Tuban akan dipertahankan dengan konsep kilang hijau (green refinery) dan reboisasi di area pantai proyek tersebut sebagai penyerap karbon dioksida dan penghasil oksigen di Tuban.
Persetujuan penggunaan lahan hutan dan penebangan areal tanaman jati tersebut dikeluarkan oleh Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan melalui Peraturan Menteri (Permen) Nomor 97 tahun 2012. Sebagai gantinya, Pertamina wajib mengalokasikan lahan di tempat lain untuk diperuntukkan sebagai hutan industri, yakni di Banyuwangi, seluas 265 hektar, atau dua kali lipat dari luas hutan Jati Peteng.
ADVERTISEMENT
Saat ini, kata dia, PT Pertamina Rosneft Pengolahan dan Petrokimia masih dalam mengukur dan melakukan pengadaan lahan di Banyuwangi untuk kemudian dilakukan penanaman kembali (reboisasi) di lahan pengganti tersebut.
“Dalam melakukan land clearing hutan Jatipeteng, kami mengikuti ketentuan pemerintah dan wajib memenuhi beberapa persyaratan yakni izin prinsip, kajian teknis dari Perhutani, Dinas Kehutanan, serta tim terpadu terdiri dari 11 institusi yang ditunjuk Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK)” kata dia.
Pertamina juga menjalankan penghijauan di Kabupaten Tuban, tepatnya di kawasan pesisir lokasi proyek Kilang Tuban, dengan penanaman Cemara Laut (Casuarina equisetifolia) sebanyak 20.000 bibit. Ini sebagai pengganti penyerapan karbon dioksida di Tuban agar tidak hilang meski areal hutan jati dibebaskan.
ADVERTISEMENT
Kadek memastikan blue print dan desain konstruksi Kilang Tuban dibuat dengan merujuk pada prinsip green refinery (kilang ramah lingkungan) yang berkelanjutan.