news-card-video
Jakarta
imsak
subuh
terbit
dzuhur
ashar
maghrib
isya

Di Balik Langkah Erick Thohir Merombak Direksi Pertamina

13 Juni 2020 8:32 WIB
comment
4
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Erick Thohir Kunjungi Pabrik  Bio Farma. Foto: Dok. Bio Farma
zoom-in-whitePerbesar
Erick Thohir Kunjungi Pabrik Bio Farma. Foto: Dok. Bio Farma
ADVERTISEMENT
Menteri BUMN Erick Thohir kembali melakukan bongkar pasang direksi PT Pertamina (Persero) dalam Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS), Jumat (12/6).
ADVERTISEMENT
Jabatan Direktur Utama Pertamina masih diisi oleh Nicke Widyawati. Begitu pun posisi komisaris utama, masih dijabat Basuki Tjahaja Purnama. Itu artinya, kursi dirut dan komut tak ada perubahan. Namun, ada 6 direktur yang diberhentikan.
Dalam proses itu, ada sejumlah kejadian menarik di balik langkah Erick Thohir merombak direksi Pertamina. Berikut kumparan merangkum poin pentingnya:

1. Direksi Dipangkas 6 Orang

Beberapa posisi direksi yang bertahan adalah Direktur Keuangan Emma Sri Martini, Direktur SDM Koeshartanto, Direktur Logistik Supply Chain dan Infrastruktur Mulyono, Direktur Manajemen Aset M. Haryo Yunianto. Sedangkan Strategi Portofolio dan New Ventures dijabat oleh Iman Rahman.
Sisanya 6 direktur lain seperti Direktur Hulu Dharmawan Samsu, Direktur Mega Pengolahan dan Petrokimia Ignatius Tallulembang, Direktur Perencanaan Investasi dan Manajemen Risiko Heru Setiawan, dan Direktur Pengolahan Budi Santoso Syarif, Direktur Pemasaran Korporat Basuki Trikora Putra, Direktur Pemasaran Retail Mas'ud Khamid, dihapus.
ADVERTISEMENT
Dengan dihapusnya 6 jabatan direksi, kini direksi Pertamina hanya diisi 6 orang.

2. Erick Thohir Mau Pangkas Anak Usaha Pertamina, Diganti Subholding

Selain memangkas direksi, Erick Thohir ingin Pertamina fokus pada bisnis intinya. Di bawah enam direktur yang dipertahankan akan dibangun subholding. Subholding itu masing-masing diisi seorang pemimpin atau CEO.
Rinciannya, CEO of Upstream, CEO of Gas, CEO Refining and Petrochemical yang dibantu satu deputi, CEO Commercial and Trading, CEO Power and NRE, dan CEO of Shipping.
"Kalau kita lihat apa yang terjadi di Pertamina, kan ada holding, jadi bukan super holding ya, tapi dia punya subholding. Yang di holding memang direksinya harus enam, enggak boleh kebanyakan. Selain dirut, ada finance, human capital, corporate service. Nanti di subholding kita gabungkan unit-unit yang sangat banyak jadi satu kesatuan bisnis," kata dia dalam konferensi pers daring, Jumat (12/6).
Gedung Pertamina Foto: Wikimedia Commons
Dengan skenario ini, akan ada pengangkatan pengurus baru untuk mengisi enam kursi CEO subholding. Karena sudah ada subholding, Erick akan memangkas banyak kursi direktur di anak usaha.
ADVERTISEMENT
Dia mencontohkan, dengan hilangnya Direktorat Hulu Pertamina, CEO of Upstream (hulu) akan fokus pada bisnis inti hulu saja seperti menaikkan produksi dan lifting migas.

3. Jabatan Dirut di Anak Usaha Juga Akan Dihilangkan

Saat disinggung apakah Erick akan menghilangkan jabatan direktur utama pada semua anak usaha Pertamina, dia enggan menegaskan. Hanya saja, dia mencontohkan kepengurusan yang terjadi holding Perkebunan Nusantara (PTPN) dan holding Semen Indonesia.
Di holding PTPN, Erick menghapus banyak kursi direktur termasuk direktur utama di 13 PTPN. Dia hanya menyisakan satu kursi di masing-masing PTPN. Hanya PTPN III sebagai induk holding yang memiliki kursi direksi lengkap.
Adapun keputusan pengangkatan enam CEO dalam subholding dan pemangkasan direktur anak usaha Pertamina, Erick serahkan ke perusahaan. Akan tetapi, semuanya harus dikonsultasikan lebih dulu ke Kementerian BUMN.
ADVERTISEMENT
Kata dia, mesti lapornya BUMN ke kementerian bukan untuk memperpanjang birokrasi, tapi memastikan tak ada raja-raja kecil. Belum lama ini, dia bilang, ada anak usaha memaksakan diri ingin menggelar RUPS sebelum induknya.
Perampingan direksi di tubuh BUMN bagian dari rencana Erick Thohir menghapus banyak perusahaan. Dari 142 BUMN, dia sudah memangkas menjadi 107 perusahaan. Ke depannya, dia ingin pangkas lagi jadi 70 BUMN. Menurutnya, di tengah situasi pandemi, banyak negara yang melakukan konsolidasi perusahaan.

4. Pertamina Diharapkan Jadi Lincah

Dengan dihapusnya keenam direktorat operasional itu, akan dimasukkan ke dalam beberapa subholding yang telah dibentuk, yaitu subholding Upstream, subholding Refinery & Petrochemical, subholding Commercial & Trading, subholding Power & New and Renewable Energi serta Shipping Company.
ADVERTISEMENT
Semua subholding tersebut akan menjalankan bisnis bersama dengan subholding Gas yang sebelumnya telah terbentuk di bawah Pertamina melalui PT Perusahaan Gas Negara Tbk sejak tahun 2018.
VP Corporate Communication Pertamina Fajriyah Usman mengatakan, perubahan ini akan membuat Pertamina sebagai holding akan diarahkan pada pengelolaan portofolio dan sinergi bisnis di seluruh Pertamina Grup, mempercepat pengembangan bisnis baru, serta menjalankan program-program nasional.
VP Corporate Communication PT Pertamina (persero), Fajriyah Usman. Foto: Helmi Afandi/kumparan
Sementara subholding akan menjalankan peran untuk mendorong operational excellence melalui pengembangan skala dan sinergi masing-masing bisnis, mempercepat pengembangan bisnis dan kapabilitas bisnis existing serta meningkatkan kemampuan dan fleksibilitas dalam kemitraan dan pendanaan yang lebih menguntungkan perusahaan.
"Melalui struktur baru ini, diharapkan Pertamina dapat menjadi lebih agile (lincah), fokus, dan cepat dalam pengembangan kapabilitas kelas dunia di bisnisnya masing masing," kata dia dalam keterangan tertulis, Jumat (12/6).
ADVERTISEMENT

5. Erick Thohir Juga Mau Kurangi Produk BBM Pertamina

Tak hanya merampingkan jumlah direksi, Erick juga ingin mengurangi jumlah produk Bahan Bakar Minyak (BBM) yang selama ini dijual Pertamina. Menurut dia, produk BBM yang dipasarkan perusahaan terlalu banyak.
"Contohnya, dalam distribusi produk kita mau seefisien mungkin sebab isu logistik jadi kendala, apalagi kalau merek minyaknya kebanyakan, termasuk sinergitas oli dan distribusinya," kata Erick dalam konferensi pers secara daring, Jumat (12/6).
Mengutip situs Pertamina, perusahaan memiliki 8 produk BBM. Untuk bahan bakar bermesin bensin, Pertamina memiliki lima produk yaitu Pertamax Racing, Pertamax Turbo, Pertamax, Pertalite, dan Premium.
Petugas mengisi bahan bakar pertamax di SPBU Pertamina. Foto: Dok. Pertamina
Di kelas bahan bakar bermesin diesel, perusahaan mengeluarkan tiga produk yaitu Pertamina Dex, Dexlite, dan Solar. Ada satu lagi produk yang tak disebut Pertamina, tapi masih dijual yakni kerosin atau minyak tanah yang penggunaannya sudah sangat jarang sejak pemerintah mengkonversikan penggunaan LPG.
ADVERTISEMENT
Erick mengatakan penghapusan produk BBM Pertamina agar distribusi logistiknya tidak terganggu. Dia menilai, banyaknya produk yang dijual akan membuat distribusi terhambat karena truk yang mengirim satu produk harus dibersihkan dulu jika ingin mengirim produk BBM lain.
Adapun produk BBM yang bakal dihapus, Erick menyerahkan sepenuhnya ke Pertamina. Dia ingin perusahaan segera mempelajari kebijakan ini.