Di Depan Mendes, Sri Mulyani Ajak Mahasiswa Awasi Penggunaan Dana Desa

18 November 2018 13:24 WIB
clock
Diperbarui 14 Maret 2019 21:05 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Menteri Keuangan, Sri Mulyani Indrawati menyampaikan kuliah umum di Kampus PKN STAN, Bintaro, Jakarta. (Foto: Dok. PKN STAN)
zoom-in-whitePerbesar
Menteri Keuangan, Sri Mulyani Indrawati menyampaikan kuliah umum di Kampus PKN STAN, Bintaro, Jakarta. (Foto: Dok. PKN STAN)
ADVERTISEMENT
Peningkatan alokasi yang cukup besar untuk Dana Desa dalam APBN 2019, memerlukan keterlibatan masyarakat dalam mengawasi penyalurannya sehingga tepat sasaran. Untuk itu, Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati, mengajak para mahasiswa Politeknik Keuangan Negara Sekolah Tinggi Akuntansi Negara (PKN STAN) dan perguruan tinggi lain, melakukan pengawasan.
ADVERTISEMENT
Dalam APBN 2019 yang akan dijalankan kurang dari 50 hari ke depan, Dana Desa mendapat alokasi Rp 73 triliun. Angka itu meningkat dibandingkan tahun ini yang sebesar Rp 60 triliun. Dana Desa merupakan salah satu pos belanja pemerintah yang meningkat pesat, selain pendidikan, kesehatan, dan bantuan sosial.
Menurut Sri Mulyani, permasalahan klasik pembangunan dan pemberantasan kesenjangan masyarakat di masa yang lalu, selalu pada urusan tidak ada dana. Tapi saat ini di era Presiden Joko Widodo, ujarnya, sudah ada Dana Desa sehingga anggaran bukan lagi masalah.
“Tapi, bagaimana memaksimalkan anggaran ini secara tepat dan bisa membangun masyarakat di sana,” kata Sri Mulyani dalam Seminar Nasional di Kampus PKN STAN, yang juga dihadiri Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi (Mendes PDTT), Eko Putro Sandojo di Bintaro, Jakarta, Minggu (18/11).
ADVERTISEMENT
Menkeu meminta APBN 2019 yang lebih difokuskan pada pembangunan Sumber Daya Manusia ini, dapat diawasi dengan bijak oleh semua pihak, terutama para mahasiwa. Sebagai agen pembangunan yang wajib untuk menjalankan Tri Darma Perguruan Tinggi, sudah seharusnya mahasiwa ambil peran lebih banyak lagi.
Menteri Keuangan Sri Mulyani (Tengah) dan Menteri Desa dan PDTT Eko Putro Sanjoyo di Kampus PKN STAN, Bintaro, Jakarta. (Foto: Dok. PKN STAN)
zoom-in-whitePerbesar
Menteri Keuangan Sri Mulyani (Tengah) dan Menteri Desa dan PDTT Eko Putro Sanjoyo di Kampus PKN STAN, Bintaro, Jakarta. (Foto: Dok. PKN STAN)
"Kalau anggaran pendidikan meningkat, siapa yang ikut meningkatkan SDM kita? Kalau PKH sudah ditingkatkan 2 kali kipat, siapa yang bisa menjamin mereka tidak lagi miskin? Siapa? Di sinilah saya ingin tekankan peran PKN STAN dan universitas lain. Anda punya tanggung jawab Tri Darma tapi sering terkotak-kotakan. Tidak ada yang mengkoneksikan ketiganya,” imbuhnya.
Dia menjelaskan, sebenarnya yang dilakukan para mahasiswa di pedesaan, terutama yang tertinggal, sudah bagus. Masing-masing perguruan tinggi memiliki program sendiri seperti software untuk membuat laporan keuangan desa. Tapi, alangkah baiknya, ucap Sri Mulyani, semua program itu bisa dijalankan bersama.
ADVERTISEMENT
Jangan sampai, lanjut dia, desa-desa yang didatangi mahasiswa berbagai universitas ini kebingungan dengan program bagus yang ada, namun disampaikan atau dijalankan terpisah.
Dia juga mengingatkan, berdasarkan data Kementerian Desa Tertinggal, masih ada 75 ribu desa yang tertinggal. Beberapa di antaranya ada yang sudah maju seperti Desa Ponggok di Klaten, Jawa Tengah. Sri Mulyani meminta agar para mahasiswa yang ingin mengabdi atau meneliti di sana jangan hanya mendatangi desa yang favorit saja tapi menyebar rata ke banyak ribuan desa tertinggal lainnya.