Di Hadapan Jokowi, Bos BRI Pamer Transaksi Agen BRILink Capai Rp 1.400 T

Direktur Utama BRI, Sunarso. Foto: Dok. BRI

Direktur Utama PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (BRI), Sunarso, memamerkan pencapaian program Agen BRILink untuk meningkatkan inklusivitas pembiayaan sepanjang tahun 2023.

Di hadapan Presiden Joko Widodo (Jokowi), Sunarso menyebutkan Agen BRILink merupakan konversi dari kantor cabang BRI berupa warung-warung untuk menjangkau lebih banyak nasabah UMKM dan masyarakat di pelosok.

"Kita baru menemukan format yang benar di 2019 terus kita genjot, maka sekarang Alhamdulillah kita sudah punya 741 ribu agen BRILink," ungkapnya saat Pembukaan BRI Microfinance Outlook 2024, Kamis (7/3).

Tak hanya jumlahnya yang jumbo, lanjut Sunarso, total transaksi dari para Agen BRILink tersebut juga sangat besar mencapai Rp 1.400 triliun setiap tahunnya.

"Kombinasi digital dan manual atau hybrid itu dilakukan di Agen BRILink, volume transaksi di Agen BRILink setahun mencapai Rp 1.400 triliun, bisa dibayangkan," ujar Sunarso.

BRI ternyata diuntungkan dari meningkatnya Agen BRILink. Fee atau biaya yang didapatkan BRI mencapai Rp 1,3 triliun. Namun, Sunarso menegaskan hal ini bukan upaya perusahaan memeras para agen.

"Karena agennya dapat dua kali lipat dari yang diterima bri. Fee yang diterima warung-warung itu tidak kurang dari Rp 3 triliun setiap tahun diterima oleh warung-warung. Sehingga masyarakat antusias menjadi Agen BRILink," tegas Sunarso.

Sunarso pun berterima kasih kepada Jokowi atas pembentukan Holding Ultra Mikro (UMi) sejak September 2021. Pasalnya, Holding ini sudah menangani 44 juta nasabah kredit yang juga merupakan UMKM.

"Untuk pemberdayaan ini tidak cukup dikasih kredit, yang penting ada dua hal, dikasih kredit dan didampingi, dan diajari menabung. Alhamdulillah di holding kita sudah punya rekening tabungan 173 juta rekening," tuturnya.