Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 ยฉ PT Dynamo Media Network
Version 1.103.0
Di Hadapan Tony Blair, Luhut Tegaskan Tak Percaya Prediksi Ekonomi 2023
17 Oktober 2022 11:40 WIB
ยท
waktu baca 2 menit
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
Hal itu ia katakan dalam pembukaan State Own Enterprice (SOE) International Conference, yang juga dihadiri Menteri BUMN Erick Thohir hingga mantan Perdana Menteri Inggris Tony Blair.
"Tidak ada yang bisa menduga, memproyeksi keadaan ekonomi dalam waktu yang lebih dari tiga bulan saat ini. Jadi, saya tidak percaya, Pak Tony Blair, siapa pun tidak bisa memproyeksi status ekonomi lebih dari tiga bulan ke depan karena situasi yang volatile di Ukraina dan di belahan dunia," ujar Luhut dalam SOE International Conference di BNDCC Nusa Dua, Bali, Senin (17/10).
Menurut dia, saat ini dunia menghadapi guncangan yang luar biasa. Untuk itu, pemerintah Indonesia juga melakukan upaya yang luar biasa dan serius untuk menghadapi hal tersebut.
ADVERTISEMENT
"Kami menyaksikan berbagai informasi, berbagai sumber, apa pun untuk mengatur strategi dalam rangka menyelesaikan persoalan saat ini," katanya.
Untuk menekan laju inflasi, bank sentral di berbagai negara, utamanya negara maju, telah menaikkan suku bunga acuan. Bahkan Bank Sentral AS The Fed telah menaikkan suku bunga hingga 300 basis poin untuk meredam inflasi. Hal ini, kata Luhut, menyebabkan aliran modal asing keluar atau capital outflow di negara berkembang, termasuk Indonesia.
"Tidak hanya itu, dolar AS juga terus menguat di level tertinggi dalam dua dekade terakhir, yang membuat mata uang di berbagai negara mengalami depresiasi," jelasnya.
ADVERTISEMENT
IMF memproyeksi pertumbuhan ekonomi Indonesia mencapai 5 persen di 2023. Namun secara keseluruhan, IMF mengingatkan laju inflasi yang tinggi di negara-negara berkembang.