Di Luar Prediksi, Neraca Dagang Surplus USD 161,3 Juta di Oktober 2019

15 November 2019 9:42 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Konferensi pers BPS tentang  neraca dagang selama Oktober 2019. Foto: Nicha Muslimawati/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Konferensi pers BPS tentang neraca dagang selama Oktober 2019. Foto: Nicha Muslimawati/kumparan
ADVERTISEMENT
Badan Pusat Statistik (BPS) melaporkan neraca perdagangan selama Oktober 2019 mencatatkan surplus sebesar USD 161,3 juta. Angka ini lebih baik dibandingkan bulan sebelumnya yang defisit USD 160,5 juta.
ADVERTISEMENT
Namun secara kumulatif sejak Januari-Oktober 2019, neraca dagang masih mencatatkan defisit sebesar USD 1,79 miliar. Defisit ini mengecil dibandingkan periode yang sama tahun lalu yang sebesar USD 5,57 miliar.
"Ini di luar prediksi teman-teman ya? Tapi memang seperti itu, pada Oktober ini surplus USD 161,3 juta. Tapi perlu jadi catatan, kalau surplus ini bukan karena ekspor naik, tapi ekspor turun dan impor turunnya lebih dalam," ujar Kepala BPS Suhariyanto di kantornya, Jakarta, Jumat (15/11)
Ekspor
Secara rinci, nilai ekspor selama bulan Oktober sebesar USD 14,93 miliar, naik 5,92 persen dari bulan sebelumnya (mtm) dan turun 6,1 persen dibandingkan periode yang sama tahun lalu (yoy).
Ekspor migas mencapai USD 92 juta, naik 11,58 persen (mtm). Sementara ekspor nonmigas mencapai USD 14,01 miliar, naik 5,56 persen (yoy).
Konferensi pers BPS tentang neraca dagang selama Oktober 2019. Foto: Nicha Muslimawati/kumparan
Berdasarkan sektornya, hanya ekspor pertanian yang menunjukkan kenaikan secara tahunan. Ekspor pertanian mencapai USD 340 juta, naik 7,38 persen (yoy). Komoditas yang menyumbang kenaikan ini yaitu ekspor kopi, sarang burung, buah-buahan, dan bijih kakao.
ADVERTISEMENT
Secara kumulatif sejak awal tahun ini hingga akhir Oktober 2019, laju ekspor sebesar USD 139,11 miliar, turun 7,8 persen (yoy).
Selama Januari-Oktober 2019, China, AS, dan Jepang masih menjadi negara tujuan utama ekspor, masing masing mencapai USD 21,12 miliar, USD 14,53 miliar, dan USD 11,47 miliar.
Impor
Selama bulan lalu, impor tercatat sebesar USD 14,77 miliar, naik 3,57 persen (mtm), namun turun 16,39 persen (yoy).
Impor migas mengalami kenaikan 10,26 persen (mtm) menjadi USD 1,75 miliar, sementara impor nonmigas naik tipis 2,73 persen (mtm) menjadi USD 13,02 miliar.
Suasana di Pelabuhan Tanjung Priok yang dikelola PT Pelindo II, saat crane membongkar muat peti kemas dari kapal-kapal kargo. Foto: Wendiyanto Saputro/kumparan
Impor berdasarkan penggunaan barangnya mengalami penurunan secara tahunan. Namun penurunan impor barang konsumsi tercatat paling kecil, mencapai USD 1,44 miliar atau hanya turun 4,44 persen (yoy).
ADVERTISEMENT
"Tapi masih ada yang tercatat impor untuk barang konsumsi ini, yaitu alkohol, obat-obatan, anggur, beberapa barang konsumsi safety dan protect device, dan gloves," kata Suhariyanto.
Secara kumulatif sejak Januari hingga Oktober 2019, total impor sebesar USD 140,89 miliar atau turun 9,94 persen (yoy).
Adapun sejak Januari hingga Oktober 2019, impor dari China, Jepang, dan Thailand masih mendominasi pasar Indonesia, nilainya masing-masing sebesar USD 36,32 miliar, USD 13,28 miliar, dan USD 7,92 miliar.