Di Pertemuan B20, Jokowi Tawarkan Bisnis Energi & Transportasi ke Investor Dunia

27 Januari 2022 20:33 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Presiden Indonesia Joko Widodo berbincang dengan para pemimpin dunia lainnya di KTT G20 di Roma, Italia, Sabtu (30/10). Foto: Laily Rachev/Biro Pers Sekretariat Presiden
zoom-in-whitePerbesar
Presiden Indonesia Joko Widodo berbincang dengan para pemimpin dunia lainnya di KTT G20 di Roma, Italia, Sabtu (30/10). Foto: Laily Rachev/Biro Pers Sekretariat Presiden
ADVERTISEMENT
Presiden Joko Widodo (Jokowi) resmi membuka B20 Inception Meeting, salah satu rangkaian acara dari Presidensi Indonesia di G20. Pada pertemuan yang dihadiri para pemimpin bisnis, pejabat tinggi pemerintah, dan asosiasi bisnis global ini, Jokowi menyatakan Indonesia membuka kesempatan sebesar-besarnya bagi para investor yang ingin menanamkan modalnya ke Tanah Air.
ADVERTISEMENT
Salah satu yang ditawarkan oleh Jokowi adalah investasi di sektor ekonomi hijau mulai dari transisi energi dari fosil ke energi baru dan terbarukan hingga pembangunan transportasi berbasis listrik.
Dia menyatakan Indonesia bakal pensiunkan Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) dan beralih ke Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi (PLTP) dan Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS). PLTU yang bakal dipensiunkan jumlahnya ribuan dan yang tersebar di Jawa dan Sumatera.
"Dan kita buka partisipasi di sektor swasta untuk investasi di transisi energi ini. Saat ini ada 5,5 gigawatt PLTU yang siap untuk program early retirement,” ujar Jokowi dalam Peresmian Pembukaan B20 Inception Meeting, Kamis (27/1).
Menurut Jokowi, saat ini Indonesia memiliki potensi energi baru terbarukan sebesar 418 gigawatt yang bersumber dari air, panas bumi, angin maupun matahari. Jokowi mengatakan Indonesia telah memulai melakukan transisi energi dari fosil ke EBT. Jokowi optimistis bahwa kebijakan tentang transisi energi ini akan turut menjamin kepastian investasi.
ADVERTISEMENT
“Transisi menuju ekonomi hijau yang berkelanjutan merupakan tanggung jawab dan sekaligus memberikan peluang besar. Potensi di sektor EBT harus diikuti skenario dan peta jalan yang jelas termasuk pendanaan dan investasi,” ujarnya.
Wamenkeu Suahasil Nazara kunjungi PLTP Small Scale Dieng Foto: Dok. Kemenkeu
Tidak hanya itu, Jokowi juga menawarkan investasi di bidang elektronifikasi transportasi. Seperti diketahui, Indonesia juga telah memulai melakukan dekarbonisasi di sektor transportasi dengan pembangunan mass urban transportation seperti LRT dan MRT di Jakarta. Tidak hanya itu pemerintah juga mendorong investasi pada pabrik mobil listrik.
Untuk itu Jokowi pun juga menawarkan agar para anggota B20 juga bisa ikut ambil bagian dalam transformasi energi di sektor transportasi ini.
“Solusi global dalam hal pendanaan dan kemitraan merupakan agenda yang harus menjadi perhatian utama kita termasuk alih teknologi untuk mendorong produksi berbasis ekonomi hijau. Kita undang investasi yang bisa mendorong nilai tambah yang saling menguntungkan,” ujarnya.
ADVERTISEMENT