Di Tengah Aksi Boikot FamilyMart Jepang, Induk Usaha Setop Kontrak dengan Israel

6 Februari 2024 11:40 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi Itochu Corp. Foto: Casimiro PT/Shutterstock
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi Itochu Corp. Foto: Casimiro PT/Shutterstock
ADVERTISEMENT
Itochu Corp yang merupakan induk usaha FamilyMart asal Jepang akan mengakhiri kontraknya dengan perusahaan pertahanan Israel, Elbit Systems Ltd, pada akhir bulan ini. Keputusan itu terjadi di tengah aksi boikot warga Jepang terhadap FamilyMart karena induk usaha mereka berbisnis dengan Israel.
ADVERTISEMENT
Perusahaan Israel yang dimaksud adalah Elbit Systems yang bergerak di sektor pertahanan. Direktur Keuangan Itochu Tsuyoshi Hachimura mengatakan perusahaan berencana memutus kerja sama ini setelah International Court of Justice (ICJ) memerintahkan Israel menyetop genosida terhadap warga Palestina. Tapi dia juga menegaskan pemutusan kerja sama strategis ini tak ada kaitan dengan konflik Israel dan Palestina.
“Kemitraan ini didasarkan pada permintaan dari kementerian pertahanan Jepang untuk tujuan mengimpor peralatan pertahanan bagi Pasukan Bela Diri yang diperlukan untuk keamanan Jepang, dan sama sekali tidak terkait dengan konflik saat ini antara Israel dan Palestina,” kata Hachimura dikutip dari Reuters, Selasa (6/1).
Ilustrasi FamilyMart. Foto: NP27/Shutterstock
Sebelumnya, Itochu Aviation, Elbit Systems, dan Nippon Aircraft Supply (NAS) menandatangani nota kesepahaman (MoU) kerja sama strategis pada Maret 2023, tujuh bulan sebelum pecahnya perang.
ADVERTISEMENT
Sedangkan untuk bisnis yang terkait dengan Israel, Itochu memiliki investasi kecil di bidang fintech dan bisnis penjualan mobil, namun tidak menghadapi masalah dengan penagihan utang atau masalah lainnya, kata Hachimura.
Itochu melaporkan penurunan laba bersih sebesar 10,3 persen pada bulan April-Desember karena rendahnya harga batu bara dan pulp serta keuntungan yang lebih kecil dari perdagangan energi.
Perusahaan ini membukukan keuntungan sebesar 611,7 miliar yen (USD 4,1 miliar) dalam sembilan bulan hingga 31 Desember dibandingkan dengan 682,2 miliar yen pada tahun sebelumnya.
Perusahaan perdagangan tersebut mempertahankan perkiraan laba setahun penuh hingga akhir Maret sebesar 800 miliar yen, di bawah perkiraan rata-rata 821 miliar yen dalam jajak pendapat terhadap 9 analis yang dikumpulkan oleh LSEG.
ADVERTISEMENT