Diawali Secangkir Arabica, Darmin Bahas Pengembangan Kopi Lokal RI

8 Agustus 2018 10:44 WIB
clock
Diperbarui 14 Maret 2019 21:07 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Jenis kopi yang diminum oleh Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Darmin Nasution, Jakarta, Rabu (8/8). (Foto: Nicha Muslimawati/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Jenis kopi yang diminum oleh Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Darmin Nasution, Jakarta, Rabu (8/8). (Foto: Nicha Muslimawati/kumparan)
ADVERTISEMENT
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Darmin Nasution hari ini menghadiri acara diskusi terkait pengembangan kopi Indonesia untuk memenuhi kebutuhan global.
ADVERTISEMENT
Acara yang dilaksanakan sekitar pukul 09.30 WIB di Hotel Borobudur ini dimulai dengan melihat beberapa beberapa stan kopi.
Dalam kegiatan tersebut, Darmin tak lupa untuk mencicipi secangkir kopi dari salah satu stan. Kopi yang dipilih Darmin ini berjenis arabica, yakni Pagur Arabica dari Mandailing, Sumatera Utara.
Saat mencicipi secangkir kopi tersebut, mantan Gubernur Bank Indonesia (BI) tersebut melontarkan sesekali komentar. Dia bilang, kopi yang diminum itu terasa seperti teh asal Korea Selatan, pahit.
"Ini seperti teh di Korea ya, sedikit pahit dan bening. Kalau di kampung saya bikin kopi sampai tumpah-tumpah. Dan pakai gula, ini pahit," ujarnya disambut tawa para hadirin di Hotel Borobudur, Jakarta, Rabu (8/8).
ADVERTISEMENT
Jenis kopi yang diminum oleh Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Darmin Nasution, Jakarta, Rabu (8/8). (Foto: Nicha Muslimawati/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Jenis kopi yang diminum oleh Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Darmin Nasution, Jakarta, Rabu (8/8). (Foto: Nicha Muslimawati/kumparan)
Produksi kopi di Indonesia adalah salah satu yang terbesar di dunia. Namun Indonesia dinilai masih belum memiliki pengembangan kopi secara maksimal guna meningkatkan hasil produksinya.
Darmin juga menyayangkan masih rendahnya produktivitas kopi di Indonesia. Dia pun menyayangkan banyaknya gerai kopi lokal yang ternyata tak bisa mendorong meningkatnya hasil produksi kopi dalam negeri.
Menurut dia, Indonesia semestinya bisa mengungguli produksi kopi negara penghasil kopi lainnya seperti Brasil, Vietnam, dan Kolombia. Adapun hingga saat ini Indonesia hanya berada di posisi empat penghasil kopi terbesar di dunia di belakang Brasil, Vietnam, dan Kolombia.
"Untuk itu pemerintah berupaya untuk menggerakkan kepedulian lebih terhadap kopi dengan cara mengembangkan bibit kopi dengan baik, melakukan penanaman bibit kopi yang tepat untuk jenis tertentu, sesuai dengan keadaan wilayah di Indonesia, dan memperbaiki produktivitas kopi melalui buku Roadmap Kopi," jelasnya.
Seorang pekerja memanggang biji kopi lokal dengan roaster kayu bakar tradisional di Kopi Aroma di Bandung. (Foto: REUTERS / Willy Kurniawan)
zoom-in-whitePerbesar
Seorang pekerja memanggang biji kopi lokal dengan roaster kayu bakar tradisional di Kopi Aroma di Bandung. (Foto: REUTERS / Willy Kurniawan)
ADVERTISEMENT