Diberhentikan dari Dirut AP II, Awaluddin Dapat Posisi saat Angkasa Pura Merger

19 November 2023 21:56 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Suasana ramai di Bandara Soekarno-Hatta, Cengkareng yang dikelola PT Angkasa Pura II, Kamis (27/10). Foto: Dok. AP II
zoom-in-whitePerbesar
Suasana ramai di Bandara Soekarno-Hatta, Cengkareng yang dikelola PT Angkasa Pura II, Kamis (27/10). Foto: Dok. AP II
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Menteri BUMN Erick Thohir menargetkan merger atau penggabungan BUMN Angkasa Pura bisa selesai dalam tahun ini.
ADVERTISEMENT
Erick Thohir menuturkan, sebagaimana halnya yang terjadi pada Pelindo, penggabungan Angkasa Pura (AP) dilakukan untuk melakukan efisiensi dan merampingkan jumlah perusahaan pelat merah.
"Konsep daripada merger nanti Angkasa Pura I dan II, seperti kita menggabungkan Pelindo, Pelindo dulu empat, karena kita mau terus meningkatkan efisiensi," ujar Erick ditemui di Taman Ismail Marzuki, Minggu (19/11).
Penggabungan ini sekaligus menjawab soal diberhentikannya Direktur Utama AP II Awaluddin lantaran telah habis masa jabatannya. Menurut Erick, setelah proses merger selesai, Awaluddin nantinya bakal diberikan jabatan lagi.
"Kan prosesnya bertahap, kan kalau merger nanti dirutnya satu. Nanti Pak Awal juga ditempatkan," sambungnya.
Direktur Utama PT Angkasa Pura II, Muhammad Awaluddin di acara Ngopi BUMN Kamis (22/6/2023). Foto: Fariza Rizky Ananda/kumparan
Erick menargetkan penggabungan BUMN ini bisa rampung pada Desember 2023. Ini sejalan dengan target tourism bisa menjadi salah satu mesin pendapatan negara.
ADVERTISEMENT
"Efisiensi daripada bagaimana kita membangun infrastruktur untuk industri daripada turis, terutama dari airport, kita juga harus mulai naikin kelas kita," tuturnya.
Ia berharap dengan melakukan merger, kualitas pengelolaan bandara Indonesia bisa sekelas dunia. Erick mencontohkan bagaimana bagusnya infrastruktur bandara di Singapura saat ini.
"Kita juga harus mulai beradaptasi dengan pembangunan airport berskala internasional. Apalagi kita lihat di Jakarta setelah COVID-19 sudah mulai over capacity, Bali juga," ujarnya.
***
Reporter: Annisa Thahira