Didorong Bisnis Pertambangan, PP Presisi Cetak Laba Rp 172 M di 2023

6 Maret 2024 18:25 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi PP Presisi. Foto: Instagram/@ptpp_presisi
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi PP Presisi. Foto: Instagram/@ptpp_presisi
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Emiten jasa konstruksi sipil dan tambang, PT PP Presisi Tbk (PPRE), membukukan laba 2023 sebesar Rp 172 miliar, turun 5,3 persen dibandingkan periode tahun sebelumnya Rp 181,66 miliar. Laba per Desember 2023 ditopang oleh penjualan perseroan sebesar Rp 3,4 triliun, yang mana segmen bisnis pada jasa pertambangan dan konstruksi sipil masih menjadi kontributor utama pendapatan perseroan sebesar 92 persen, dan sisanya sebesar 8 persen berasal dari lini bisnis supporting yaitu production plant, structure work dan rental heavy equipment.
ADVERTISEMENT
Pencapaian tersebut sebagian besar berasal dari penyelesaian dan progress proyek-proyek pada jasa pertambangan sebesar 47 persen atau meningkat sebesar 13 persen jika dibandingkan dengan tahun sebelumnya sebesar 34 persen, konstruksi sipil sebesar 45 persen, sisanya berasal dari proyek structure work sebesar 3 persen, rental heavy equipment sebesar 3 persen dan production plant sebesar 2 persen.
Dari sisi rasio keuangan, terutama untuk rasio leverage, mengalami perbaikan, seperti debt to equity ratio dari 1,41x (per 31 Desember 2022) menjadi 1,19x (31 Desember 2023), dan DER Interest Bearing dari 0,75x (31 Des 2022) menjadi 0,54x (31 Des 2023). Dari data tersebut dapat terlihat bahwa Perseroan masih bisa menjaga leverage rasio tersebut tetap dalam batasan covenant yang dipersyaratkan perbankan.
ADVERTISEMENT
“Perseroan masih dapat menjaga angka EBITDA positif di tengah tantangan yang harus dihadapi. Tantangan tersebut disebabkan oleh mundurnya beberapa proyek yang ditargetkan didapatkan pada kuartal awal menjadi kuartal akhir 2023, sehingga PPRE belum dapat me-generate revenue secara maksimal di tahun 2023 ini," ujar Direktur Utama PP Presisi, I Gede Upeksa Negara, dalam keterangan tertulis, Rabu (6/3).
Adapun kontrak baru PPRE sampai dengan Desember 2023 sebesar Rp 6,7 triliun atau meningkat sebesar 28,72 persen (yoy). Perolehan kontrak baru tersebut juga mencatatkan adanya peningkatan perolehan kontrak baru pada sektor jasa pertambangan sebesar 11 persen dibandingkan dengan tahun 2022.
Perseroan juga menargetkan adanya pertumbuhan kontrak baru pada lini bisnis pertambangan pada tahun-tahun berikutnya sejalan dengan potensi yang masih sangat besar di Kawasan tambang Weda, Halmahera Tengah.
ADVERTISEMENT
“Kami menargetkan perolehan kontrak baru tahun 2024 meningkat antara 15-20 persen, dengan didominasi oleh sektor jasa pertambangan dengan melihat potensi pasar di sektor tambang yang masih sangat besar," jelasnya.
Ke depan, perseroan akan mendorong kontrak baru, sehingga dapat menggenjot revenue untuk meningkatkan value added bagi seluruh pemangku kepentingan. "Didukung dengan kapasitas peralatan sebagai kekuatan perusahaan, kami yakin PPRE dapat menciptakan operasional di dunia tambang melalui quality dan safety berstandar tinggi," tambahnya.