Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.89.0
ADVERTISEMENT
Seiring kemajuan teknologi, pola belanja masyarakat berubah. Tak perlu menuju toko, belanja bisa dilakukan dengan gawai secara online. Namun, gempuran toko online tersebut nyatanya tetap tak menyurutkan minat masyarakat membeli baju Lebaran secara langsung di semua toko tradisional, salah satunya di Pasar Beringharjo, Kota Yogyakarta.
ADVERTISEMENT
Kumparan berkesempatan mengunjungi pasar terbesar di Yogyakarta itu, Minggu (19/5). Hari Minggu dipilih lantaran hari libur dan biasa dimanfaatkan keluarga untuk berbelanja. Di lantai 2 Pasar Beringharjo, aktivitas pedagang pakaian tampak lebih sibuk dari biasanya. Mereka melayani pembeli yang mayoritas mengincar gamis atau baju koko idaman.
Nurul, salah seorang pedagang mengatakan puncak masyarakat berbelanja di Pasar Beringharjo adalah H-7 sebelum Lebaran. Sementara hari-hari ini belum terlalu ramai. Namun dia mengakui tren kunjungan masyarakat ke pasar sudah mulai meningkat.
“H-7 kurang seminggu Lebaran baru ramai. Sabtu-Minggu ini lumayan pengunjungnya,” kata dia.
Nurul mengakui, mayoritas masyarakat mengincar gamis. Adapun gamis syari yang dikombinasikan dengan bordiran-bordiran cantik menjadi buruan utama. Harganya pun bervariasi, mulai Rp 200 ribu hingga Rp 300 ribu.
ADVERTISEMENT
“Gamis-gamis syari sama brokat-brokat bahannya. Harganya macem-macem variasi Rp 200 ribu ke atas,” katanya.
Jika harga yang ditawarkan Nurul terlalu mahal, pembeli bisa naik ke lantai 3 pasar tersebut. Di situ dijual beraneka gamis dengan harga murah, mulai Rp 60 ribu hingga Rp 90 ribu. Meski bahan baju berbeda dengan yang lebih mahal namun untuk model tak kalah cantik dengan gamis yang dua kali lipat harganya.
Suci Ramadan, salah seorang pengunjung Pasar Beringharjo mengaku memilih membeli langsung pakaian ke toko karena alasan kepuasan. Dia bisa menyentuh langsung barang sebelum dia membeli. Pun, sepatutnya perempuan adegan tawar menawar juga jadi pertimbangannya.
“Kita bisa lihat dan pegang barang. Kalau kurang pas bisa cari lain bisa juga muring-muring (marah-marah). Selain itu bisa ditawar juga. Sambil jalan-jalan juga sih,” katanya.
ADVERTISEMENT
Berbicara soal model, dia tak menampik bahwa banyak model yang ditawarkan oleh pedagang online. Terlebih, sekarang e-commerce menjamur dengan banyak diskonan. Untuk yang satu ini dia juga tak mau ketinggalan.
“Ya modelnya banyak kayak gamis Nissa Sabyan. Itu saya beli online yang ada diskon. Jadi beli dua,” katanya.