news-card-video
13 Ramadhan 1446 HKamis, 13 Maret 2025
Jakarta
chevron-down
imsak04:10
subuh04:25
terbit05:30
dzuhur11:30
ashar14:45
maghrib17:30
isya18:45

Digital Banking Sumbang Keuntungan Rp 8 Miliar per Hari untuk Bank Mandiri

19 September 2024 15:27 WIB
ยท
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Livin' by Mandiri.  Foto: Bank Mandiri
zoom-in-whitePerbesar
Livin' by Mandiri. Foto: Bank Mandiri
ADVERTISEMENT
PT Bank Mandiri (Persero) Tbk (BMRI) mengatakan digital retail banking, alias produk Livin' by Mandiri, berkontribusi pada keuntungan perusahaan mencapai Rp 8 miliar per hari.
ADVERTISEMENT
Vice President Digital Retail Banking Mandiri Harry Sofri Putranda mengatakan Livin by Mandiri sebagai digital retail banking berhasil mencetak profit yang besar bagi perusahaan.
"Jadi bisa dibilang ini statistiknya per hari itu mengatakan sekitar Rp 8 miliar profit untuk Bank mandiri," ungkapnya saat Media Briefing di Sarinah Jakarta, Kamis (19/9).
Harry mencontohkan, pada tahun 2023 kemarin, Livin by Mandiri menyumbang sekitar Rp 2 triliun untuk keuntungan perusahaan. Dengan demikian, Bank Mandiri akan memanfaatkan digital banking sebagai sumber keuntungan yang masif untuk perusahaan.
"Tahun 2023 ini sebagai benchmark itu sekitar Rp 2 triliun langsung masuk ke dalam perusahaan. Jadi dapat profit itu dari Livin itu sendiri sekitar Rp 2 triliun," tuturnya.
Ilustrasi Bank Mandiri. Foto: Shutterstock
"Memang skalanya itu sangat-sangat masif dan memang kita lihat bisnis di digital banking itu sendiri, di digital channel itu sendiri itu salah satu bisnis yang bisa dibilang memanjakan dalam hal ini terhadap profit perusahaan," jelas Harry.
ADVERTISEMENT
Belanja Modal Keamanan Siber Perbankan
Di sisi lain, Harry mengatakan Bank Mandiri mengalokasikan 15 persen dari belanja modal alias capital expenditure per tahunnya. Hal ini juga untuk menunjang bisnis digital banking perusahaan, termasuk keamanan siber.
"Bank Mandiri diri sendiri itu untuk biaya expenditure atau biaya investasi terhadap IT sendiri, around 15 persen itu memang kita alokasikan untuk cyber security," ungkapnya.
Sementara itu, Ekonom Senior Samuel Sekuritas Indonesia Fithra Faisal Hastiadi mengatakan belanja modal Bank Mandiri untuk keamanan siber 3 kali lipat melebihi standar yang diterapkan untuk perbankan.
Fithra menyebutkan berdasarkan perbandingan perbankan di sejumlah negara, biasanya alokasi belanja untuk keamanan digital yaitu berada di kisaran 2-3 persen, atau lebih baik di 5 persen.
ADVERTISEMENT
"Biasanya 2-3 persen atau 5 persen misalnya, secara empiris kalau kita bicara cross country comparison 5 persen untuk mungkin biaya untuk mempertahankan aman digital itu," tuturnya.
Dia menyebutkan belanja modal tersebut diperlukan untuk menghindari kerugian atau loss yang bisa timbul dari masalah keamanan siber, yang diprediksi bisa mencapai 50 persen.
"Ternyata ada potensi kalau misalnya tidak ada security disitu, kita bisa loss di sektor keuangan bisa 40-50 persen lossnya, kalau misalnya itu terjadi terus-terus, ya bisa boncos kan," tegas Fithra.