news-card-video
Jakarta
imsak
subuh
terbit
dzuhur
ashar
maghrib
isya

Digital Farming, Solusi Ketahanan Pangan Ala Tananegeri Project

23 September 2020 17:17 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Seorang petani menyulam tanaman tomatnya yang mati di Kelurahan Bayaoge, Palu, Sulawesi Tengah, Selassa (5/5) Foto: ANTARAFOTO/Basri Marzuki
zoom-in-whitePerbesar
Seorang petani menyulam tanaman tomatnya yang mati di Kelurahan Bayaoge, Palu, Sulawesi Tengah, Selassa (5/5) Foto: ANTARAFOTO/Basri Marzuki
ADVERTISEMENT
Krisis pangan menjadi salah satu persoalan serius di tengah pandemi COVID-19. Aktivitas petani terganggu menjadi salah satu penyebab penurunan produksi. Belum lagi, Presiden Jokowi telah mewanti-wanti supaya pemerintah waspada untuk menyiapkan program-program guna mengantisipasi krisis pangan.
ADVERTISEMENT
Project Manager Tananegeri Project, Hendyanto Lim mengungkapkan, upaya untuk menjaga ketahanan pangan di saat kondisi krisis. Salah satu upaya itu dengan mengoptimalkan potensi produk alam tiap-tiap daerah.
“Banyak pemilik lahan, local governor, tanah-tanah kota besar di daerah tidak didayagunakan. Jadi perspektif mereka lahan selalu mengajukan peruntukan perubahan kawasan perumahan. Tetapi sebenarnya potensi yang sangat besar mereka tidak lari ke agricultural development,” terangnya kepada kumparan, Rabu (23/9).
Hendyanto yang telah berpengalaman mengembangkan kawasan berkelanjutan di berbagai negara ini mencontohkan Singapura yang berhasil mengoptimalkan ketahanan pangan melalui program pengembangan daerah secara berkelanjutan.
Ia menyebut daerah tersebut adalah Lim Chu Kang. Daerah ini merupakan area perencanaan yang terletak di bagian barat laut Wilayah Utara Singapura, berbatasan dengan Daerah Air Barat di sebelah barat dan selatan.
Tanaman singkong di lokasi tragedi longsor sampah eks TPA Leuwigajah, Cimahi, Jawa Barat. Foto: Jamal Ramadhan/kumparan
“10 persen ketahanan pangan Singapura dari daerah itu,” tambahnya.
ADVERTISEMENT
Untuk itu, saat ini pihaknya tengah mengembangkan potensi pangan daerah sebagai peluang memasok pangan ke daerah-daerah yang membutuhkan. Contoh proyek Tananegeri yang sudah berjalan yaitu Nara Kupu Village (NKV).
Lahan Nara Kupu Village (NKV) berada di atas lahan sekitar 3 hektare (ha) di wilayah Sawangan, Depok, Jawa Barat, berada di Jl Garuda 4, desa Kekupu, kelurahan Pasir Putih, kecamatan Sawangan, kotamadya Depok, Jawa Barat.
NKV ini menjadi salah satu proyek berbasis lingkungan, dengan memperhatikan ekonomi berkelanjutan dan upaya pemberdayaan sosial warga sekitar, sehingga terjadi ekosistem sosial ekonomi NKV dan sekitarnya.
Konsep pengelolaan Tananegeri Project, diarahkan untuk mempertahankan kelangsungan ekonomi berbasis UMKM, pengembangan komunitas masyarakat sekitar dengan melaksanakan beberapa program.
ADVERTISEMENT
“Selain tanaman sayur mayur, buah-buahan untuk kebutuhan kota Jakarta, juga dikembangkan peternakan ayam dan budidaya ikan untuk menopang kebutuhan pangan di Jakarta,” urainya.
Webinar Digital Farming, kerja sama kumparan dan Bank BN.I Foto: kumparan
Ia mengungkapkan beberapa tantangan dalam mengembangkan Tananegeri Project ialah sosialisasi yang belum merata kepada masyarakat, kurangnya informasi mengenai digital farming. Selain itu, ia mengatakan salah satu hal yang paling penting dalam pengembangannya adalah menganalisa kekuatan dan kelemahan di setiap daerah.
“butuh keterlibatan stakeholder masing masing terus kemudian komunitas lokal, local government. kemudian tna negeri ini tapi kita mendampingi private kita bagaimana komunitas survive,” tutup Hendyanto.
*****
Untuk mengetahui lebih jauh kiprah Tananegeri Project dalam digital farming serta upaya mengatasi krisis pangan, Kamu bisa ikut Webinar bertema 'Bertani di Era Digital' yang akan dilaksanakan kumparan pada Senin, 28 September 2020 pukul 10.00 WIB. Kamu bisa daftar secara gratis dengan mengisi formulir berikut ini:
ADVERTISEMENT