Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.86.0
Diklaim Dibangun Tanpa Utang, Tol Cipali Dijual Sandi ke Grup Astra
2 Januari 2019 19:05 WIB
Diperbarui 15 Maret 2019 3:50 WIB
ADVERTISEMENT
Calon wakil presiden nomor urut 02 Sandiaga Uno sempat melontarkan pernyataan bahwa pembangunan infrastruktur bisa dilakukan tanpa utang . Hal tersebut disampaikan Sandi saat berkampanye dan menyapa masyarakat Kabupaten Ponorogo, Jawa Timur, Sabtu (22/12). Sandi juga mengklaim, hal tersebut pernah dilakukannya ketika membangun proyek Tol Cikopo-Palimanan (Tol Cipali ).
ADVERTISEMENT
Tol tersebut diresmikan pada Juni 2015 dengan panjang kurang lebih 116,75 km. Jalan tol ini melintasi daerah Cikopo, Subang, Purwakarta, dan Palimanan, Jawa Barat. Jalan tol ini juga merupakan bagian dari jalan tol Trans Jawa yang menghubungkan Merak, Banten sampai Banyuwangi, Jawa Timur. Sayangnya, tak lama setelah diresmikan, tol tersebut dijual.
Sejatinya, Sandi memiliki Tol Cipali tersebut secara tidak langsung yaitu lewat PT Saratoga Investama Sedaya Tbk (SRTG). Anak usaha Saratoga, PT Interra Indo Resources (IIR) membentuk perusahaan patungan bernama PT Baskhara Utama Sedaya (BUS), yang kemudian membentuk perusahaan bernama PT Lintas Marga Sedaya (LMS). BUS merupakan pemegang 45 persen saham LMS yang merupakan perusahaan pemilik konsesi ruas jalan tol Cikopo-Palimanan.
ADVERTISEMENT
Mengutip keterbukaan informasi Bursa Efek Indonesia (BEI), Rabu (2/1), Saratoga melaporkan penjualan saham BUS tersebut kepada Otoritas Jasa Keuangan (OJK) dan BEI pada 18 Januari 2017. Kepemilikan Tol Cipali akhirnya dilepas ke PT Astratel Nusantara yang merupakan anak usaha Grup Astra.
"Berdasarkan dokumen transaksi tertanggal 17 Januari 2017, perseroan selaku penjual melakukan satu paket transaksi penjualan kepada PT Astratel Nusantara selaku pembeli, berupa (i) pengalihan atas kepemilikan 40 persen (empat puluh persen) saham dalam PT Baskhara Utama Sedaya (BUS) yang dimiliki secara tidak langsung oleh perseroan melalui anak perusahaannya, PT Interra Indo Resources (IIR), dan (ii) pengalihan piutang konversi perseroan terhadap BUS, dengan total nilai sebesar Rp 900.110.151.457 (transaksi)," ungkap Kepala Divisi Hukum dan Sekretariat Perusahaan Saratoga Investama Sedaya Sandi Rahaju dalam keterbukaan informasinya kepada BEI dikutip kumparan, Rabu (2/1).
ADVERTISEMENT
Hingga saat ini, Sandi masih memegang saham Saratoga sebanyak 24,002 persen. Pemegang saham yang lain dengan kepemilikan di atas 5 persen yakni Edwin Soeryadjaya sebesar 31,044 persen dan PT Unitras Pertama sebesar 31,044 persen.