Diklaim Istana Harganya Sudah Turun, Minyak Goreng Curah Susah Didapat

9 Mei 2022 11:51 WIB
ยท
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Jeriken-jeriken kosong minyak goreng curah di Pasar Minggu, Senin (9/5). Foto: Muhammad Darisman/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Jeriken-jeriken kosong minyak goreng curah di Pasar Minggu, Senin (9/5). Foto: Muhammad Darisman/kumparan
ADVERTISEMENT
Kelangkaan disertai mahalnya harga minyak goreng masih berlanjut hingga saat ini. Pemerintah telah melarang ekspor minyak sawit mentah (crude palm oil/CPO) berikut seluruh produk turunannya sejak 28 April 2022. Langkah ini ditempuh untuk menurunkan harga minyak goreng.
ADVERTISEMENT
Istana mengeklaim kebijakan tersebut telah berhasil menurunkan harga minyak goreng. Menurut Deputi III Kepala Staf Kepresidenan RI Panutan Sulendrakusuma, harga minyak goreng curah sudah memasuki tren penurunan meski belum signifikan.
Sementara Plt Dirjen Perdagangan Luar Negeri Kemendag Veri Anggrijono mengatakan, larangan ekspor ini bakal dicabut saat harga minyak goreng curah sudah kembali ke Rp 14.000 per liter. Targetnya, harga minyak curah ini sudah akan turun jadi Rp 14.000 per liter besok, Selasa (10/5).
Jauh panggang dari api, target tersebut agaknya bakal sekadar jadi target. Berdasarkan penelusuran kumparan, pasokan minyak goreng curah ini saja masih susah dicari.
Pasokan minyak goreng kemasan di Pasar Minggu. Foto: Muhammad Darisman/kumparan
Belasan toko kelontong yang kumparan datangi, tak satu pun hari ini menyediakan pasokan minyak goreng curah. Di depan-depan toko, hanya terdapat jeriken-jeriken yang sudah lama kosong.
ADVERTISEMENT
"Kalau mau yang kemasan saja, yang curah sudah dari lebaran memang kosong," ujar salah satu pedagang memberikan penawaran agar memilih minyak goreng kemasan.
Tak hanya sejak puasa, sejumlah toko bahkan ada yang sudah tidak memasok minyak curah ini sejak mulai masuknya bulan ramadhan. Perkiraan kembali adanya pasokan pun berbeda dari target pemerintah, di mana mereka rata-rata memprediksi pasokan baru datang lagi seminggu hingga 20 hari setelah lebaran.
Jika pun ada stok, harganya pun masih jauh buat menyentuh Rp 14.000 per liter. Rata-rata, minyak goreng curah dibanderol dengan harga antara Rp 21 ribu hingga Rp 32 ribu per liternya.
"Cuma pemberitaannya saja yang ramai akan Rp 14 ribu, coba saja mas cari, enggak ada yang Rp 20 ribu saja enggak ada," ujar pedagang lainnya.
Pasokan minyak goreng kemasan di Pasar Minggu. Foto: Muhammad Darisman/kumparan
Dia pun menawarkan stok minyak goreng kelapa yang ada di tokonya. Harganya berjarak cukup jauh dengan minyak goreng curah, yakni Rp 45 ribu untuk seliternya.
ADVERTISEMENT
Sebelumnya, saat momentum lebaran pada 5 Mei 2022, kumparan juga telah mengecek ketersediaan minyak goreng curah di sejumlah pasar. Salah satu pedagang bernama Sudarti mengungkapkan sudah lama ia tidak menjual minyak goreng curah. Ini disebabkan karena agen tidak mau menyetok lagi menjelang lebaran.
Sementara di Pasar Cijantung, memang masih ada pedagang yang menjual minyak goreng curah. Sayangnya harganya masih berkisar Rp 22 ribu per liternya.
Di Pasar Kramat Jati, pedagang menyiasati penjualan minyak goreng curah bisa dibeli setengah kilo agar dapat dijangkau pembeli. Minyak goreng curah yang dijual seharga Rp 22 ribu per kilogramnya, bisa dibeli setengah kg dengan harga Rp 12 ribu.
Stok minyak curah kelapa salah satu toko di Pasar Minggu. Foto: Muhammad Darisman/kumparan
Kelangkaan minyak goreng curah ini, membuat sejumlah pembeli mau tak mau mesti beralih ke minyak kemasan dengan harga yang masih relatif tinggi.
ADVERTISEMENT
Siti, salah satu pembeli yang kumparan temui di Ramayana Pasar Minggu, mengaku baru saja kembali dari pasar dan mesti kecewa tak mendapatkan stok minyak goreng curah. Lantaran usaha minuman es dan makanan ringannya sudah mulai buka hari ini, dia pun mesti menutupi kebutuhan minyak goreng dengan membeli minyak kemasan.
"Hari ini dagang pop ice dan nugget sudah mulai buka. Jadinya terpaksa beli yang kemasan, biasanya beli yang curah supaya harganya tidak naik karena yang beli kan anak-anak," pungkas Siti.