Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
ADVERTISEMENT
Work From Home (WFH) seperti sudah menjadi keharusan untuk memutus rantai penyebaran pandemi virus corona. Di satu sisi, aktivitas WFH membuat bisnis sewa menyewa fasilitas perkantoran harus merugi.
ADVERTISEMENT
“Belum (dihitung kerugian), yang jelas salesnya sudah pasti turun. Jadi sekarang bertahan hidup saja, sekarang survival,” kata Senior Director Colliers International, Bagus Adikusumo saat dihubungi kumparan, Senin (21/9).
Di tengah kondisi tersebut, Bagus mengatakan banyak penyewa gedung yang meminta keringanan biaya atau diskon. Mau tidak mau permintaan tersebut harus diberikan. Apalagi keadaan memang mengharuskan perusahaan harus menerapkan WFH .
Meski membuat bisnisnya turun, Bagus mengakui dalam praktiknya WFH memang bisa maksimal. Ia selama ini ikut mengikuti kebijakan tersebut.
“Ternyata bekerja dari rumah cukup efektif sehingga ini mempengaruhi kebutuhan ruangan kantor ke depan, karena WFH nya ternyata efektif, berfungsi dengan baik. Transaksi juga saya sewa kantor baik perpanjangan atau pindah kantor juga tetap berjalan melalui telepon, online bisa pakai zoom macam-macam,” terang Bagus.
Untuk itu, Bagus merasa tidak bisa menyamakan bisnisnya sebelum dan setelah adanya WFH. Apalagi, kata Bagus, kemungkinan aktivitas WFH tidak selesai dalam waktu dekat yang berdampak pada bisnis sewa perkantoran.
ADVERTISEMENT
“Artinya kalau ini terus-menerus, lama, akhirnya menjadi kebiasaan WFH sehingga ruangan kantornya enggak butuh segede yang sekarang. Kan cuman yang sekarang udah kontrak semua,” ungkap Bagus.
“Kalau sudah kontrak enggak bisa di tengah jalan mengurangi, ‘saya enggak butuh 1.000, cuma 500’, kan enggak bisa juga. Harus negosiasi, tapi kemungkinan besar pada saat sewanya berakhir itu akan jadi pengurangan ruangan,” tambahnya.