Diminta Jokowi, Hary Tanoe Pertimbangkan Bangun Resort di Mandalika

25 Juni 2019 20:48 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Mandalika di NTB. Foto: Resya Firmansyah/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Mandalika di NTB. Foto: Resya Firmansyah/kumparan
ADVERTISEMENT
Presiden Jokowi hari ini, Selasa (25/6) memanggil beberapa pengusaha besar Tanah Air ke Istana Negara. Salah satu yang diundang adalah pemilik MNC Group, Hary Tanoesoedibjo.
ADVERTISEMENT
Menurut Hary Tanoe, dalam pertemuan tersebut Jokowi meminta para pengusaha turut berpartisipasi dalam mengembangkan Kawasan Ekonomi Khusus Mandalika di Nusa Tenggara Barat.
"Beliau melihat salah satu yang akan dikembangkan ini Lombok, karena sudah tanda tangan dengan Dorna nanti ada MotoGP competition, di Mandalika. Jadi diminta supaya bisa partisipasi, investasi di sana" ujarnya di Gedung I News, Jakarta Pusat, Selasa (25/6)
Atas permintaan tersebut, Hary tanoe mengaku mempertimbangkan untuk membangun resort di kawasan Mandalika.
"Untuk bangun resort. Pak Jokowi menghimbau makanya kita pertimbangkan. Kita pertimbangkan dulu hotelnya apa, investasinya berapa. Kita kan perusahaan publik," tambahnya.
Hary Tanoesoedibjo usai diperiksa. Foto: Aditia Noviansyah/kumparan
Hary Tanoe juga masih mempertimbangkan model bisnis untuk mengembangkan resort di Mandalika. Salah satunya terkait brand yang akan digunakan nantinya.
ADVERTISEMENT
"Brand-nya bisa sendiri bisa internasional. Kalau incarannya pengunjung domestik branding sendiri aja. Kalau targetnya pengunjung asing kita perlu operator asing karena network mereka kan di dunia,” ujarnya.
Jika direalisasikan, pengembangan resort di Mandalika tidak lagi menggandeng perusahaan milik Donald Trump. Sebab semenjak menjadi Presiden AS, dia dan perusahaannya tidak boleh mengembangkan kerja sama bisnis baru.
"Donald Trump sejak jadi Presiden enggak boleh ada bisnis baru. Dia, anaknya dan perusahaannya enggak boleh sejak hari pertama jadi Presiden. Kalau dengan kita kan sebelumnya," ujarnya.