Dipecat Elon Musk, CEO dan CFO Twitter Bakal Terima Uang Pisah Rp 1,89 Triliun

30 Oktober 2022 16:51 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Parag Agrawal, CEO Twitter baru. Foto: Twitter
zoom-in-whitePerbesar
Parag Agrawal, CEO Twitter baru. Foto: Twitter
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Jajaran petinggi Twitter dikabarkan telah dipecat oleh sang pemilik baru yang juga orang kaya sejagat, Elon Musk. Hal itu dilakukan setelah Musk menyelesaikan akuisisi senilai USD 44 miliar atau setara Rp 684 triliun.
ADVERTISEMENT
Mengutip Reuters, Minggu (30/10), jajaran petinggi yang dipecat Musk termasuk sang CEO hingga CFO. “Musk memecat Chief Executive Twitter Parag Agrawal, Chief Financial Officer Ned Segal dan Kepala Urusan Hukum dan Kebijakan Vijaya Gadde pada Kamis (27/10)” ungkap orang-orang yang mengetahui masalah tersebut kepada Reuters.
Berdasarkan firma riset Equilar, para eksekutif Twitter pasca dipecat menerima pembayaran pemisahan dengan total sekitar USD 122 juta atau sekitar Rp 1,89 triliun.
Hal tersebut dilakukan lantaran Elon Musk menuduh mereka (para petinggi Twitter) menyesatkan dirinya dan investor lainnya atas jumlah akun palsu di platform Twitter.
Elon Musk mendatangi kantor Twitter dengan membawa wastafel. Foto: @elonmusk/Twitter
Reuters juga melaporkan, bahwa Elon Musk memberhentikan 4 eksekutif teratasnya itu dalam upaya untuk menghindari uang pesangon dan penghargaan saham yang tidak diberikan.
ADVERTISEMENT
Dalam hal ini Twitter tidak segera menanggapi permintaan komentar dari Reuters.
Namun di sisi lain, Direktur Penelitian Equilar, Courtney Yu mengatakan, kepada Reuters pada hari Jumat bahwa eksekutif Twitter yang dipecat harus mendapatkan pembayaran (pesangon).
“Terkecuali Elon Musk memiliki alasan yang kuat untuk penghentian, dengan penyebab dalam kasus ini biasanya karena mereka melanggar hukum atau melanggar kebijakan perusahaan,” katanya.
Elon Musk terlihat melalui logo Twitter. Foto: Dado Ruvic/REUTERS
Tak hanya pemecatan kepada pucuk pimpinan Twitter, The New York Times juga melaporkan pada hari Sabtu, (29/10) bahwa Musk telah memerintahkan pemutusan hubungan kerja di seluruh perusahaan, dengan beberapa tim.
Jumlah pegawai akan dipangkas lebih banyak daripada yang lain dan PHK akan dilakukan sebelum tanggal 1 November 2022 nanti. Ini bertepatan dengan karyawan dijadwalkan untuk menerima hibah saham sebagai bagian dari kompensasi mereka.
ADVERTISEMENT
Mengutip orang-orang tak dikenal yang mengetahui masalah ini, Times melaporkan pemotongan bisa dimulai secepat hari Sabtu.