Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 ยฉ PT Dynamo Media Network
Version 1.103.0
Dipengaruhi Mahalnya Harga Bahan Pokok, Inflasi Mei Diprediksi Tembus 4 Persen
5 Juni 2023 8:44 WIB
ยท
waktu baca 2 menit
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
Kepala Ekonom BCA, David Sumual, mengatakan inflasi Mei akan berada di kisaran 4,34 persen secara tahunan atau year on year (yoy). Sementara secara bulanan, inflasi akan berada di 0,41 mom.
"Inflasi ini masih digerakkan bahan makanan, seperti daging ayam dan minyak goreng, beras meski sudah lewat lebaran," kata David kepada kumparan, Senin (5/6).
Dihubungi terpisah, Ekonom Makroekonomi dan Pasar Keuangan LPEM FEB UI, Teuku Riefky, memproyeksi inflasi berkisar 4 persen hingga 4,3 persen yoy. Ia menyoroti harga telur yang bakal berpengaruh besar ke inflasi.
"Kita menduga inflasi Mei 4 persen sampai 4,3 persen yoy, karena tingginya komoditas pokok seperti telur," kata Riefky.
"Secara keseluruhan setelah fase lebaran akan ada tren penurunan inflasi ke depan," imbuhnya.
Sementara itu, Kepala Ekonom Bank Permata Josua Pardede, memperkirakan inflasi Mei berkisar 0,32 persen secara bulanan atau month to month (mtm) atau 4,24 persen yoy dari bulan sebelumnya 4,33 persen yoy.
ADVERTISEMENT
"Inflasi didorong oleh komponen harga bergejolak dan inflasi inti," kata Josua.
Secara rinci, inflasi harga bergejolak cenderung meningkat sepanjang bulan Mei antara lain beras (+1,5 persen mtm), daging ayam (+8 persen mtm), daging sapi (+0,7 persen mtm). Kemudian telur ayam (+4,6 persen mtm), bawang merah (+14,3 persen mtm), bawang putih (+11,6 persen mtm), minyak goreng (+4,6 persen mtm).
Sementara itu, inflasi inti diperkirakan berkisar 2,81 persen yoy dari bulan sebelumnya 2,83 persen yoy sejalan dengan penurunan harga emas sepanjang bulan Mei sekitar -0,84 persen mtm. Di sisi lain, inflasi harga diatur pemerintah diperkirakan akan melandai sejalan dengan normalisasi tarif transportasi yang meningkat pada bulan April yang lalu.
"Ke depannya, inflasi diperkirakan akan terkendali di bawah 4 persen pada akhir tahun ini sekalipun inflasi harga bergejolak berpotensi cenderung meningkat pada semester II-2023 di tengah potensi El Nino," tutur Josua.
ADVERTISEMENT