Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
Dipengaruhi Nilai Tukar Rupiah, Tiket Penerbangan Haji 2024 Bisa Naik
15 November 2023 16:45 WIB
·
waktu baca 3 menitADVERTISEMENT
Direktur Utama PT Garuda Indonesia Tbk (Persero), Irfan Setiaputra, mengungkapkan komponen Biaya Penyelenggaraan Ibadah Haji (BPIH) 1445 H atau tahun depan, untuk maskapai penerbangan berpotensi naik 4,7 persen jika dibandingkan tahun ini.
ADVERTISEMENT
Irfan memastikan tidak ada perubahan sama sekali untuk harga tiket pesawat Garuda Indonesia untuk keberangkatan haji, kecuali asumsi nilai tukar atau kurs rupiah yang naik menjadi Rp 16.000 per dolar AS.
"Kami komitmen untuk tidak melakukan perubahan harga sama sekali, kecuali implikasinya terhadap kurs," kata Irfan saat rapat dengan Komisi VIII DPR, Rabu (15/11).
Selain kurs, komponen lain yang paling memengaruhi tarif pesawat adalah harga bahan bakar avtur. Garuda Indonesia akan mempertahankan estimasi harga avtur sebesar 93 sen per liter, seperti keberangkatan haji tahun ini.
"Rata-rata di seluruh embarkasi yang kita tangani, average itu harga avtur itu masih di 94 sen, tahun lalu 93 sen, kita akan mengenakan basis 93 sen dan menggunakan kurs Rp 16.000 disesuaikan kurs yang akan digunakan Kemenag," jelas Irfan.
ADVERTISEMENT
Meski begitu, Irfan menegaskan belum ada keputusan apa pun dari Kementerian Agama (Kemenag) terkait komponen biaya BPIH di tahun 2024. Jika berbeda dengan asumsi perseroan, maka otomatis ada perubahan.
Adapun komponen biaya yang dimasukkan ke dalam komponen biaya penerbangan selama musim haji tahun 2023 sebesar Rp 32.743.992 per jemaah, dengan asumsi harga avtur 93 sen dan kurs Rp 15.150.
"Memang bila menggunakan kurs Rp 16.000, akan ada peningkatan 4,7 persen dibandingkan harga per jemaah tahun lalu. Ini masih sementara," ungkap Irfan.
Irfan mengatakan, harga avtur dan sewa pesawat menjadi persentase terbesar yang memengaruhi tarif pesawat sebesar 79 persen. Komponen biaya sisanya ditanggung oleh internal Garuda Indonesia seperti jasa, katering, dan lainnya.
ADVERTISEMENT
"Kita ada banyak pembicaraan dengan Kemenag apakah proposal yang akan diminta ke kita sama tahun lalu apa tidak, apakah koper, transportasi darat masuk ke Garuda dan segala macamnya," tutur Irfan.
"Kita ada pembicaraan kemungkinan kita sedang mintakan ke Kemenag pelayanan di bandara serahkan ke Garuda sehingga Kemenag bisa mengurangi jumlah orang secara signifikan di bandara," tambahnya.
Sebelumnya, Kementerian Agama (Kemenag) mengusulkan biaya penyelenggaraan ibadah haji (BPIH) per orang sebesar Rp 105 juta. Ada kenaikan dari tahun 2023 yang diputuskan Rp 90 juta.
Dirjen Penyelenggaraan Haji dan Umrah, Hilman Latief, menjelaskan alasan di balik kenaikan tersebut. Pada 2023 sebelum diputuskan Rp 90 juta, usulan Kemenag adalah Rp 98,9 juta.
Menurut Hilman, ada sejumlah faktor yang menjadi penyebab, antara lain kenaikan kurs, baik dolar maupun riyal, dan penambahan layanan.
ADVERTISEMENT
“Biaya Haji 2023, disepakati dengan asumsi kurs 1 USD sebesar Rp 15.150 dan 1 SAR sebesar Rp 4.040. Sementara Usulan Biaya Haji 2024 disusun dengan asumsi kurs 1 USD sebesar Rp16.000 dan 1 SAR sebesar Rp 4.266,” jelas Hilman dalam keterangan tertulis, Selasa (14/11).
“Kalau kita cek nilai tukar kurs Dolar terhadap Rupiah per hari ini sudah di angka Rp 15.700-an. Nah, dalam usulan BPIH kita gunakan asumsi Rp 16.000 karena kurs memang sifatnya sangat fluktuatif. Ini yang dalam skema Panja akan dibahas bersama dengan ahli keuangan untuk menentukan kurs yang paling tepat pada asumsi berapa?" tambahnya.