Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
Dipilih Lagi Jadi Kepala SKK Migas, Ini Program Prioritas Dwi Soetjipto
5 Desember 2022 17:19 WIB
·
waktu baca 3 menitADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
Pelantikan Dwi dilaksanakan hari ini, Senin (5/12), di Ruang Sarulla kantor Sekretariat Jenderal Kementerian ESDM. Selain Dwi, Menteri ESDM Arifin Tasrif juga melantik 7 pejabat pimpinan SKK Migas lainnya.
Dwi mengatakan, sesuai arahan Arifin, dia akan terus menggenjot kegiatan eksplorasi dan eksploitasi untuk meningkatkan lifting migas nasional yang masih jauh dari target tahun ini.
"Kita harus banyak ke lapangan untuk bisa tahu permasalahan yang lebih jelas untuk upaya peningkatan produksi lifting bisa kita tindak lanjuti. Sekarang pemerintah kan lebih fleksibel mengenai keekonomian bagaimana bisa dicapai masing-masing wilayah kerja," jelasnya kepada wartawan di kantor Kementerian ESDM, Senin (5/12).
Dia pun memaparkan beberapa proyek migas raksasa yang menjadi prioritasnya. Pertama, proyek Indonesia Deepwater Development (IDD) bisa berjalan kembali usai hengkangnya PT Chevron Pacific Indonesia (CPI).
Kemudian proyek Abadi Masela yang juga mangkrak lantaran ditinggalkan salah satu operatornya Shell Upstream Overseas Ltd, setidaknya diprediksi dapat berjalan kembali mulai tahun 2023 mendatang.
ADVERTISEMENT
"Kemudian wilayah kerja (WK) Kasuri yang Genting itu bisa segera jalan dan kita dengan mengintegrasikan WK Kasuri dengan WK Tangguh, itu solusi untuk mengembangkan industri di Papua menjadi lebih jelas," tutur Dwi.
Dwi menambahkan, Blok Tangguh memiliki kapasitas gas 90 juta standar kaki kubik per hari (MMSCFD) yang bisa digunakan untuk kebutuhan industri petrochemical di Bintuni. Produksi dari Blok Kasuri diharapkan bisa membantu menaikkan nilai keekonomian proyek ini.
"Mungkin bisa dikembangkan lebih punya daya jual price yang lebih tinggi," pungkasnya.
Sebelumnya, Arifin Tasrif meminta petinggi baru SKK Migas terus menggenjot produksi migas untuk mengurangi impor. Kata dia, tantangan hulu migas dihadapkan dengan krisis energi dan krisis keuangan karena ketegangan geopolitik Rusia dan Ukraina.
ADVERTISEMENT
Dia pun meminta SKK Migas bersama para kontraktor atau KKKS terus berupaya meningkatkan produksi migas nasional dengan pengeboran sumur pengembangan, kegiatan workover dan well services.
Selain itu, dia juga meminta supaya ada upaya terobosan agar produksi migas dapat mencapai target APBN atau bahkan melebihi target yaitu sebesar 703 ribu BOPD, meski ada penurunan produksi (natural decline).
Arifin juga menekankan SKK Migas agar menjaga dan mengurangi shutdown kilang migas yang tidak direncanakan, serta memiliki sense of crisis di kondisi perekonomian saat ini.
"Target produksi minyak 1 juta BOPD dan produksi gas 12 BSCFD kiranya dapat dilakukan percepatan agar mengurangi impor sehingga pemerintah memiliki ruang pembiayaan EBT dan pembangunan lainnya yang jadi prioritas utama," tutupnya.
ADVERTISEMENT
Live Update