Direktur BCA Curhat Ditawari Investasi Bodong dan Robot Trading

23 Agustus 2023 14:53 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Direktur BCA Haryanto Tiara Budiman di ICE BSD, Jumat (9/9/2022). Foto: Narda Margaretha Sinambela/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Direktur BCA Haryanto Tiara Budiman di ICE BSD, Jumat (9/9/2022). Foto: Narda Margaretha Sinambela/kumparan
ADVERTISEMENT
Direktur PT Bank Central Asia Tbk atau BCA, Haryanto T Budiman, mengaku pernah ditawari investasi bodong dengan bunga tinggi. Tawaran bunga investasi bodong tersebut sebesar 24 persen per tahun.
ADVERTISEMENT
Tak hanya investasi bodong, Haryanto juga mengaku pernah mendapat iming-iming investasi robot trading dengan tawaran bunga yang lebih tinggi sebesar 60 persen per tahun. Ia mengingatkan masyarakat untuk berhati-hati.
“Hati-hati dengan investasi bodong, ini selalu ada dan masih ada. Sering saya mendapatkan tawaran-tawaran katanya bisa dapat bunga 2 persen per bulan, itu 24 persen setahun. Enggak ada satu perusahaan pun kalau minjem duit, mau bayar bunga 24 persen setahun,” ujar Haryanto dalam konferensi pers BCA Wealth di Hotel Indonesia Kempinski, Jakarta, Rabu (23/8).
Haryanto mencontohkan nasabah BCA saja selalu mengajukan kredit dengan bunga yang rendah. Ia menganggap bunga investasi bodong terbilang tidak masuk akal.
“Yang lebih aneh lagi ada robot-robot (trading) 2 persen sebulan, 60 persen setahun, 7,2 kali. Apa mungkin? Hal-hal seperti itu kita harus ingatkan para nasabah di seluruh segmen,” katanya.
ADVERTISEMENT
Haryanto melihat segmen nasabah BCA dari senior milenial sangat rentan terhadap investasi bodong, yang semestinya sudah dewasa dan lebih paham. Pada saat pandemi COVID-19, nasabah ditawarkan bunga tinggi sehingga tertarik dan justru mengalami kerugian.
“Bahkan nasabah kita juga yang bilang bahwa saya hilang uang sekian karena masuk produk ini, saya dijanjikan return seperti ini, yang merekomendasikan adalah anak saya sendiri, atau keponakan sendiri. Ternyata kita semua masuk ke jurang, hilang semua uangnya,” tuturnya.
BCA mengembangkan pengelolaan kekayaan (Wealth Management) yang mencakup tiga elemen, yaitu investasi, proteksi, dan wealth transfer atau warisan.
“Bank asing ini makanya menjual produk investasi. Nasabah di Indonesia punya rekening satu bank lokal, dan rekening bank asing dan digunakan untuk investasi,” sambung Haryanto.
ADVERTISEMENT