Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 ยฉ PT Dynamo Media Network
Version 1.93.0
ADVERTISEMENT
Direktur Pengembangan Bursa Efek Indonesia (BEI) Jeffrey Hendrik mengungkapkan, indikator BEI menunjukkan angka yang menggembirakan. Salah satunya adalah Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG ) tumbuh positif sebesar 6 persen sejak awal tahun, per Selasa (11/10).
ADVERTISEMENT
Jeffrey menyebut, kinerja IHSG ini menjadikan Bursa Indonesia masuk 5 besar di dunia pada tahun 2022. Pasalnya, kurang dari 10 besar bursa di dunia mencatatkan kinerja yang positif sepanjang tahun ini.
"Nilai rata-rata transaksi harian tumbuh 14,44 persen dari kisaran Rp 13 triliun menjadi Rp 15,2 triliun transaksi harian per hari. Volume dan frekuensi juga tumbuh sekitar 18 persen," kata Jeffrey dalam Grand Opening Most Trading Challenge Chapter III Mandiri Sekuritas di Plaza Mandiri, Rabu (12/10).
Jeffrey mengatakan, BEI mencatat jumlah investor retail tumbuh mendekati 30 persen. Catatan ini menjadi optimisme pasar sepanjang tahun ini.
"Tantangannya adalah optimisme ini bisa kita jaga bersama. Investor lokal sudah menjadi basis yang sangat kuat di pasar modal kita," sambungnya.
ADVERTISEMENT
Ia melanjutkan, sekitar 70 persen mayoritas transaksi di BEI berasal dari investor domestik. Sedangkan 30 persen transaksi berasal dari investor asing.
"Kira-kira 49 persen itu adalah investor ritel juga. investor domestik menjadi fondasi yang kuat bagi pertumbuhan pasar modal," ujar Jeffrey.
Jeffrey menambahkan, BEI akan melakukan dua upaya untuk menjaga optimisme tersebut. Pertama, adalah pendalaman pasar dari sisi supply dan demand dengan memperkuat infrastruktur perdagangan.
" Kedua, perlindungan investor tingkatkan terus secara end-end, dengan first defense peningkatan literasi. Immediate action dilakukan Bursa seperti pengumuman Unusual Market Activity (UMA), pemberian notifikasi, dan ada papan pemantauan khusus sampai Indonesia SIPF (Securities Investor Protection Fund)," pungkasnya.