Direktur Sido Muncul Bagikan Tips agar Bisnis Tetap Eksis hingga Satu Abad

22 September 2023 12:35 WIB
·
waktu baca 4 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Direktur Sido Muncul, Irwan Hidayat, menjadi pembicara di Forum Auditor Migas Indonesia (FAMI) Summit 2023. Foto: dok. Sido Muncul
zoom-in-whitePerbesar
Direktur Sido Muncul, Irwan Hidayat, menjadi pembicara di Forum Auditor Migas Indonesia (FAMI) Summit 2023. Foto: dok. Sido Muncul
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
PT Industri Jamu Dan Farmasi Sido Muncul (Sido Muncul) TBK sudah hampir satu abad memproduksi berbagai jenis jamu dan obat herbal di Indonesia. Sejak 1951, eksistensi perusahaan ini pun seolah tak pernah pudar.
Dalam Forum Auditor Migas Indonesia (FAMI) Summit 2023, Direktur Sido Muncul Irwan Hidayat mengatakan bahwa ia punya strategi dalam mempertahankan bisnis ini. Selama 54 tahun mengelola Sido Muncul, Irwan tak pernah lelah untuk meniru cara kerja ilmu kedokteran dalam mengembangkan perusahaan farmasi.
Pria kelahiran Yogyakarta itu bahkan mengikuti sumpah Hippokrates dalam melayani konsumen. Hippokrates sendiri merupakan sumpah dokter dalam merawat pasien dengan sepenuh hati dan seluruh pengetahuan yang dimiliki.
Produksi obat maupun suplemen herbal pun dijalankan berdasarkan penelitian ilmiah, secara rasional, aman, dan jujur. Irwan juga melibatkan anak cucu untuk menguji produk Sido Muncul.
Dalam menjalankan bisnis ini, Irwan tak menampik bahwa kemerosotan pernah menghampiri Sido Muncul. Tahun 1969-1985 perusahaan bahkan mengalami krisis utang yang dapat menyebabkan bangkrut. Sejak saat itulah, Irwan menyadari bahwa dirinya harus menjalankan bisnis berbasis ilmiah.
"Dari tahun 69 sampai 85 Sido Muncul itu enggak maju-maju bahkan mengalami krisis hutang tapi sejak tahun 85 saya menyadari saya harus berbasis ilmiah, referensinya dunia farmasi, baru setelah 20 tahun kepercayaan itu tumbuh," ungkap Irwan.
Direktur Sido Muncul bersama peserta Forum Auditor Migas Indonesia (FAMI) Summit 2023. Foto: dok. Sido Muncul
Pada 1997, pabrik Sido Muncul pindah karena telah memiliki laboratorium sendiri. Dari pabrik dan laboratorium itulah produk-produk Sido Muncul lahir.
"Sekarang laboratorium kerja 24 jam selama 5 hari dan 232 tenaga kerja dari beberapa bidang ilmu. Itu yang menjadi motor dan jantung daripada usaha kami," sambungnya.
Irwan pun memimpin empat jabatan sekaligus demi mengubah sistem kerja Sido Muncul agar visi perusahaan semakin cepat tercapai. Tak hanya menjabat sebagai direktur, ia juga terlibat langsung pada pengembangan dan penelitian produk, kehumasan, hingga marketing.
"Ini bukan soal ngirit ya tapi speed. Saya ingin bagaimana (Sido Muncul) perusahaan yang tidak dikenal, berusaha untuk merubah itu (menjadi terkenal)," katanya.

Direktur Sido Muncul Kerap Putar Otak untuk Pengembangan Bisnis

Dalam acara yang sama, Irwan mengaku sering putar otak untuk menghasilkan ide kreatif yang dapat menarik konsumen. Puncaknya adalah saat menggandeng mantan model Anna Maria Sofyana menjadi bintang iklan Jamu Tolak Angin tahun 2006. Strategi bisnis ini pun memberikan keuntungan Sido Muncul naik 5 kali lipat.
Irwan juga turun langsung membujuk guru kunci Gunung Merapi Mbah Maridjan menjadi bintang iklan Kuku Bima Energi tahun 2006. Mendulang kesuksesan iklan sebelumnya, Sido Muncul berhasil meningkatkan laba hingga 4 kali lipat.
"Orang empati kepada Mbah Maridjan karena dia polos, lurus, teguh hatinya dan Anna Maria karena penderitaan dicintai banyak orang. Saya memutuskan Sido Muncul harus menjadi perusahaan yang dicintai," katanya.
Berkat kedua tokoh publik itu, Irwan dapat membuka jenis usaha lain seperti Hotel Tentram dan lain sebagainya serta memberikan modal kepada keluarga membangun usaha baru. Meski demikian, Irwan tak berpuas diri dan terus mencari cara dalam mempertahankan eksistensi perusahaan.
Cara Irwan Hidayat membangun bisnis. Foto: dok. Sido Muncul
Cara Irwan memulai membangun branding Sido Muncul perusahaan dicintai pertama kali dengan menaruh perhatian pada karyawan. Irwan memberikan penilaian adil terhadap kinerja karyawan bukan berdasarkan formulir penilaian kerja atau KPI.
"Saya 25 tahun selama itu saya belum pernah ngeluarin karyawan karena KPI. Saya baru tahu kata-kata itu 35 tahun lalu sejak investornya masuk. Semuanya dikeluarkan karena KPI. Padahal semua karyawan di bawah tim saya, ada 80 orang di marketing belum pernah kurang (dipecat) asal dia persentasenya logika. kerja logika hasilnya saya tanggung jawab," katanya.
Irwan melanjutkan visi kecintaan ini dengan ikut berpartisipasi membangun Jawa Tengah sebagai daerah pariwisata, pengelolaan air, dan aktif melakukan kegiatan donasi kepada masyarakat sembari promosi produk Sido Muncul.
Adapun program donasi diberikan kepada anak dan balita suspek stunting, katarak, dan bibir sumbing.
"Saya ini CEO dan founder –beda kalau CEO murni. Kalau CEO murni itu menjalani regulasi apalagi bapak ibu yang kerja di pemerintahan, bapak itu tidak punya kuasa kebijaksanaan tapi kalau CEO sekaligus founder itu menjalankan regulasi tapi harus dicintai." pungkas Irwan.
Advertorial ini dibuat oleh kumparan Studio