Direktur Sido Muncul Raih Penghargaan Lifetime Achievement Appreciation 2022
PerbesarPT Industri Jamu dan Farmasi Sido Muncul Tbk (Sido Muncul ) kembali meraih penghargaan. Kali ini, Indonesia Brand Forum (IBF) memberikan Lifetime Achievement Appreciation kepada Direktur Sido Muncul, Irwan Hidayat .
Penghargaan diserahkan oleh Yuswohady selaku Program Director IBF kepada Irwan Hidayat pada acara Indonesia Brand Forum 2022 Conference di Jakarta, (20/9). Irwan mengatakan, penghargaan ini akan menjadi pendorong bagi dirinya maupun Sido Muncul untuk mengembangkan perusahaan lebih baik lagi.
Lifetime Achievement Appreciation merupakan penghargaan yang diberikan kepada para ekspertis yang telah berkarier dan berkontribusi besar di dunia periklanan maupun branding selama kurang lebih 10 tahun.
Dalam penghargaan ini, Irwan Hidayat dinilai telah menjadi sosok yang lekat dengan brand building yang mengangkat merek lokal dalam 3-4 dekade terakhir, terutama produk-produk jamu Sido Muncul. Mulai dari Tolak Angin, Kuku Bima, hingga STMJ. Produk-produk tersebut tak hanya diterima konsumen lokal, tapi juga diekspor ke mancanegara.
Penghargaan ini pun diakui oleh banyak pihak, salah satunya Andy F. Noya. Pembawa acara Kick Andy tersebut mengatakan, cara Irwan dalam menjalankan strategi marketing produk-produk Sido Muncul tergolong unik.
“Semua (strategi) branding dan selling dia dapat dari pengalaman hidup. Ini yang jarang dilakukan oleh orang-orang. Semoga penghargaan ini menambah semangat Pak Irwan dan Sido Muncul. (Penghargaan ini) juga (dapat) menjadi booster penyemangat bagi generasi muda untuk mengikuti jejak Pak Irwan,” katanya.
Irwan Hidayat: Branding Lebih Baik Daripada Selling
Pada kesempatan yang sama, Irwan Hidayat juga menjadi narasumber di salah satu sesi talkshow. Bertajuk A Lifetime Story of Sido Muncul Brand-Building, Irwan membagikan strategi marketing Tolak Angin sejak pertama kali hadir.
"(Dalam mengembangkan strategi marketing ) saya selalu memposisikan diri sebagai konsumen. Dulu itu kan Tolak Angin kemasan serbuk, terus saya ngerasanya pahit, ampasnya juga suka keminum. Lalu pada tahun 1994, tercetus ide dibuat (Tolak Angin) cair supaya semua orang bisa minum," jelasnya.
Dalam mengembangkan produk, Irwan pun menggandeng berbagai pihak. Ia menyadari, jamu kerap dianggap sebelah mata oleh masyarakat. Dari situlah, ia bekerja sama dengan akademisi untuk melakukan penelitian terkait Tolak Angin dan khasiatnya untuk kesehatan.
"Prinsipnya adalah seimbang. Makanya kami mengimbangi marketing dengan penelitian. Tujuannya, supaya persepsi konsumen dan cara ilmiah bisa berjalan beriringan," sahut Irwan.
Untuk pendekatan kepada konsumen, Irwan memiliki kiat tersendiri. Ia bertekad, produk jamu tidak hanya bermanfaat untuk kesehatan, tapi juga dapat dicintai. Salah satu caranya melalui kegiatan CSR yang sering dilakukan Sido Muncul.
"Secara logika, kalau kita membantu orang, itu akan selalu diingat. Apalagi kalau bantunya terus-menerus. Mereka yang dibantu juga merasakan manfaatnya. Kalau (Sido Muncul) iklan sendiri, manfaatnya cuma buat perusahaan aja," jelas Irwan.
Lebih lanjut, Irwan menjelaskan, ada tiga prinsip penting dalam mengembangkan suatu produk: rasional, aman, dan jujur. Menurut Irwan, jika tiga hal tersebut telah terpenuhi, sebuah brand dapat sukses berkembang di masyarakat.
"Ada tiga hal dalam mengembangkan produk: rasional, aman, dan jujur. Misalnya Tolak Angin itu rasionalnya untuk masuk angin, tidak untuk yang lain. Lalu aman, saya melakukan uji toksisitas dan bekerja sama dengan perguruan tinggi. Yang ketiga jujur, jadi kami mencantumkan apa saja yang bisa terjadi bila produk diminum," pungkas Irwan.
Ke depannya, Sido Muncul akan terus berinovasi dengan menghadirkan produk-produk lain yang dapat mendukung kesehatan masyarakat di Tanah Air. Irwan percaya, brand asli Indonesia tidak kalah saing dengan merek-merek luar negeri.
Artikel ini merupakan bentuk kerja sama dengan Sido Muncul
