Dirut BCA: Target Kredit 10-12 Persen Akan Didorong Korporasi

Jahja Setiaatmadja Presiden Direktur BCA, Petrus Karim Ketua Panitia BCA Expoversary 2023, Welly Yandoko, EVP Consumer Loan BCA saat menghadiri Opening BCA Expoversary 2023 di ICE BSD, Tangerang, Kamis (23/2/2023). Foto: Alfadillah/kumparan

PT Bank Central Asia (BCA) Tbk menaikkan target pertumbuhan kredit mencapai 10-12 persen pada tahun 2023. Sebelumnya, perusahaan menargetkan pertumbuhan kredit di kisaran 8-10 persen di tahun 2022.

Presiden Direktur BCA Jahja Setiaatmadja mengatakan, target tersebut mayoritas akan didorong melalui korporasi. Hal itu lantaran minat investasi perusahaan lebih besar dibandingkan individu.

Jahja mengatakan pihaknya juga akan mendukung proyek Jokowi terkait hilirisasi dengan mengambil bagian dalam pembiayaan proses menjadikan bahan baku menjadi bahan jadi.

“Apalagi kalau kita bisa ambil bagian dalam mendukung program hilirisasi membangun proses menjadi bahan baku menjadi bahan jadi apakah itu nikel iron atau macam-macam itu saya pikir bisa,” ujar Jahja saat conference Opening BCA Expoversary 2023 di ICE BSD, Tangerang, Kamis (23/2).

Sedangkan, Jahja optimis pendapatan kredit melalui KPR dan KKB mencapai double digit growth. Ia juga optimis pendapatan kredit melalui komersial dan SME juga terus berkembang meskipun adanya persaingan dengan 100 Bank di Indonesia.

“Tapi kita sadar bahwa dari KPR KKB itu ada run off-nya rundown cukup besar jadi kalau mau lari kenceng ya artinya harus lebih besar banyak daripada cicilan setiap bulan, “ kata Jahja.

“Kan jadi kira-kira itu kita lebih bertumbuh pada korporasi dan kita harapkan KPR KKB juga bisa mendukung,” tambahnya.

Sampai dengan Desember 2022, BCA telah menyalurkan total kredit naik 11,7 persen menjadi Rp 711,3 triliun. Tren kredit konsumer juga terus membaik, dengan total kredit portofolio kredit konsumer naik 11,7 persen (yoy) menjadi Rp 171,3 triliun. Angka ini lebih tinggi dari target pertumbuhan 8 persen hingga 10 persen.

BCA mencatat pertumbuhan KPR mencapai 11 persen secara year on year (yoy) menjadi Rp 108,3 triliun. Sedangkan untuk KKB naik 13,6 persen menjadi Rp 46,1 triliun.

Kredit korporasi naik 12,5 persen secara year on year (yoy) mencapai Rp 322,2 triliun di Desember 2022. Sedangkan kredit penyaluran KPR tumbuh 11,0 persen YoY menjadi Rp 108,3 triliun.

Sementara itu, kredit KKB naik 13,6 persen yoy menjadi Rp 46 triliun, mampu rebound dari penurunan di tahun sebelumnya. Saldo outstanding kartu kredit juga tumbuh 13,4 persen yoy menjadi Rp 13,8 triliun seiring dengan meningkatnya aktivitas masyarakat.