Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.99.1
4 Ramadhan 1446 HSelasa, 04 Maret 2025
Jakarta
imsak04:10
subuh04:25
terbit05:30
dzuhur11:30
ashar14:45
maghrib17:30
isya18:45
Dirut BEI Buka Suara soal IHSG Anjlok, Dana Asing Kabur Rp 19 T
28 Februari 2025 20:06 WIB
·
waktu baca 2 menit
ADVERTISEMENT
Direktur Utama Bursa Efek Indonesia (BEI ) Iman Rachman membeberkan alasan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) terus merosot.
ADVERTISEMENT
Anjloknya bursa saham, menurut Iman, terjadi karena berbagai faktor dalam negeri dan luar negeri. Adanya perang tarif antara Amerika Serikat (AS) dengan mitra dagang telah menimbulkan kekhawatiran pelaku pasar, sehingga mereka menarik dananya dari emerging market, termasuk Indonesia.
“Kemarin saya hadir bersama Bu Mari Elka Pangestu, dia bilang bahwa 70 persen dana itu flat to quality to US (United States). Jadi (dana) asing itu sekarang masuk ke US (Amerika Serikat) ya,” ujar Iman dikutip dari Antara, Jumat (28/2).
Di samping itu, kata Iman, juga ada faktor kebijakan suku bunga acuan bank sentral AS The Federal Reserve (The Fed) yang cenderung higher for longer, sebagai upaya menjaga stabilitas tingkat inflasi AS.
ADVERTISEMENT
“Walaupun saya juga di-update, paling banyak The Fed akan nurunin satu tahun ini sekali. Jadi, sebenarnya kita tahu, interest rate ini sensitif terhadap bursa, terhadap equity. Kalau interest rate naik di US, orang lebih senang beli physical product gitu,” ujar Iman.
Ini ditambah indeks keyakinan konsumen (IKK) AS mengalami penurunan signifikan pada Februari 2025. Indeks keyakinan konsumen The Conference Board mencatatkan penurunan bulanan terbesar sejak Agustus 2021.
Sedangkan dari Asia, ia menyebut Bank of Korea telah menurunkan suku bunga acuannya dari 3 persen menjadi 2,75 persen. Ini juga memberikan sentimen terhadap pelaku pasar, khususnya di kawasan Asia.
“Kita mesti aware bahwa sekarang ini 40 persennya asing. Sementara kalau turun terus, ya dari 60 persen (domestik) itu ada hampir 40 persennya retail gitu kan,” ujar Iman.
ADVERTISEMENT
Sementara faktor dalam negeri, lanjutnya, IHSG anjlok karena adanya pemangkasan rating oleh Morgan Stanley Capital International (MSCI) telah memberikan sentimen cukup signifikan ke pasar saham Indonesia.
Pada penutupan perdagangan Jumat (28/2), IHSG anjlok 214,851 poin atau 3,31 persen ke 6.270,597. Terakhir pada Senin (24/2), indeks saham juga turun namun masih berada di level 6.749,601.
Pada perdagangan hari ini, sebanyak 91 saham naik, 555 saham anjlok, dan 146 saham stagnan. Berdasarkan data RTI Business, hingga 27 Februari 2025, net sell investor asing tercatat hampir Rp 19 triliun atau tepatnya Rp 18,98 triliun secara year to date (ytd).