Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.98.1
Dirut BNI, Royke Tumilaar, Disebut Masuk Daftar Calon Menkeu Prabowo: Gosip Itu
20 Maret 2024 18:00 WIB
·
waktu baca 1 menit
ADVERTISEMENT
Direktur Utama PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk (BBNI) atau BNI, Royke Tumilaar , menanggapi isu dirinya masuk dalam daftar calon Menteri Keuangan (Menkeu ) pilihan Prabowo Subianto jika menang menjadi presiden.
ADVERTISEMENT
Saat ditanya terkait isu tersebut, mantan Direktur Utama PT Bank Mandiri (Persero) itu membantah dan menganggap isu tersebut hanya gosip.
“Enggak, enggak tahu aku. Gosip lah, orang belum juga ini (pengumuman). Aku enggak mau nanggepin gosip,” ujar Royke saat ditemui di Kompleks Parlemen, Rabu (20/3).
Royke juga enggan menyebut kapan terakhir bertemu Prabowo. “Yah enggak tahu,” imbuhnya. Sebelumnya, kabar daftar calon Menkeu dalam pemerintahan Prabowo Subianto pertama kali mencuat di Bloomberg.
Nama-nama pengganti Sri Mulyani yang santer terdengar adalah Royke Tumilaar, eks bankir BUMN Budi Gunadi Sadikin yang kini menjabat sebagai Menteri Kesehatan.
Ada juga nama Kartika Wirjoatmodjo yang kini duduk di kursi Wakil Menteri BUMN. Ketiga nama tersebut pernah menduduki kursi Direktur Utama Bank Mandiri.
ADVERTISEMENT
Selain alumni Dirut Bank Mandiri, nama lain yang juga beredar bakal menjadi Menkeu pilihan Prabowo adalah Ketua Dewan Komisioner Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Mahendra Siregar.
Badan Pengelola Investasi Daya Anagata Nusantara atau BPI Danantara diresmikan Senin (24/2). Danantara dibentuk sebagai superholding BUMN dengan tujuan mengoptimalkan kekayaan negara melalui investasi strategis. Aset yang dikelola Rp 14.659 triliun.