Dirut BRI: BriLink Bukan Hanya Inklusi Keuangan, Dongkrak Ekonomi Masyarakat

26 Oktober 2022 20:03 WIB
ยท
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Kegiatan BRILink di Bali. Foto: Bank BRI
zoom-in-whitePerbesar
Kegiatan BRILink di Bali. Foto: Bank BRI
ADVERTISEMENT
Direktur Utama PT Bank Rakyat Indonesia Tbk atau BRI (BBRI), Sunarso mengatakan bahwa program agen BRILink tidak hanya masalah inklusi keuangan, namun melalui BRILink juga turut berperan mendongkrak perekonomian masyarakat.
ADVERTISEMENT
Sunarso menjelaskan, dalam mekanismenya, masyarakat yang memiliki toko atau warung bisa dijadikan menjadi agen BRILink. Selanjutnya, agen tersebut bisa melayani transaksi perbankan seperti tarik dan setor tunai, hingga transfer uang.
"Bahkan sekarang kita kembangkan sebagai referral kredit. Sehingga BRI tidak perlu buka cabang, tapi cabang sudah diwakili agen. Dan kita ada sharing fee di situ," kata Sunarso di sela-sela acara SOE conference, dikutip Rabu (26/10).
Sunarso memberikan perumpamaan, apabila sekali transaksi nasabah harus membayar Rp 5.000, maka Rp 2.000 akan diterima BRI dan Rp 3.000 berhak diterima masyarakat yang menjadi agen BRILink.
"Kalau fee yang diterima BRI katakan lah Rp 1,3 triliun, artinya yang diterima oleh agen sekitar 3 kali. Ini benar-benar sharing ekonomi. Ini adalah implementasi literasi keuangan sekaligus inklusi finansial," ujarnya.
ADVERTISEMENT
Saat ini agen BRILink sudah ada sebanyak 560 ribu dengan volume transaksi sepanjang tahun 2021 mencapai Rp 1.140 triliun. Untuk tahun ini, hingga Agustus transaksi melalui BRILink ini sudah mencapai Rp 700 triliun. Sunarso memprediksi hingga akhir tahun nanti transaksinya bisa tembus Rp 1.400 triliun.
Holding Ultra Mikro
Direktur Utama BRI Sunarso. Foto: Bank BRI
Lebih lanjut, Sunarso menjelaskan bahwa BRILink merupakan respons strategis BRI dalam menyelesaikan tantangan perekonomian di kalangan masyarakat bawah.
Sejalan dengan menuntaskan persoalan itu, dia mengatakan BRI juga telah membuat Holding Ultra Mikro, bersama PT Pegadaian (Persero) dan PT Permodalan Nasional Madani (Persero) atau PNM.
Sunarso mengatakan, holding ultra mikro ini akan fokus kepada melayani masyarakat bawah sebanyak mungkin sehingga nanti BRI dapat memberikan layanan cepat, dengan kemudahan akses dan biaya yang murah.
ADVERTISEMENT
"Sekarang yang ambil kredit di PNM, di Pegadaian, mungkin bisa menikmati bunga lebih murah. Karena sumber dananya sudah bisa dipasok oleh BRI. Operational cost bisa diturunkan karena bisa joint location satu cabang dipakai bertiga," ungkapnya.
Sementara, Direktur Bisnis Mikro BRI, Supari mengatakan bahwa dengan adanya holding ultra mikro tersebut akan mengintegrasikan ekosistem usaha ultra mikro di Indonesia. Selanjutnya, inklusi keuangan akan bisa diwujudkan.
"Maka dengan integrasi ini, sumber untuk mempercepat inklusi menjadi solid dan terintegrasi. PNM punya 34 ribu tenaga pemasar, BRI 27 ribu, Pegadaian 4 ribu lebih, 66 ribu itu adalah contoh resources yang sangat besar untuk mempercepat akses (keuangan) mereka," kata Supari.