Dirut Bulog Bakal Berantas Mafia Pangan, Siap Kerja Sama dengan Mitra Kerja

12 September 2024 17:04 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Wahyu Suparyono menjawab pertanyaan wartawan saat ditemui di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Kamis (12/9/2024). Foto: Argya D. Maheswara/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Wahyu Suparyono menjawab pertanyaan wartawan saat ditemui di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Kamis (12/9/2024). Foto: Argya D. Maheswara/kumparan
ADVERTISEMENT
Direktur Utama Bulog, Wahyu Suparyono, membeberkan sejumlah angkah yang dilakukan usai dilantik, salah satunya adalah memberantas mafia pangan.
ADVERTISEMENT
“Yang disampaikan intinya, satu, utama untuk Perum Bulog harus bekerja lebih baik. Hilangkan yang namanya mafia pangan, itu yang saya catat penting,” kata Wahyu di Gedung DPR RI pada Kamis (12/9).
Mafia yang dimaksud adalah tengkulak-tengkulak yang memainkan spekulasi harga gabah. Wahyu menganggap persoalan pangan adalah persoalan kedaulatan, maka dari itu perlu ada komunikasi agar semua berjalan dengan baik.
“Maksud saya, tengkulak-tengkulak yang (main) spekulasi jangan. Ini, ini persoalan makan, persoalan kedaulatan maksudnya. Saya kira kalau kita baik-baik komunikasinya semuanya akan jalan baik. Caranya nanti saya sampaikan kan, kita rangkul sama-sama,” jelas Wahyu.
Selain itu, dia juga menyatakan pihaknya menyelaraskan data panen dengan satu data. Data yang digunakan di sini adalah data dari Badan Pusat Statistik (BPS).
ADVERTISEMENT
“Kemudian di dalam dasar penggunaan data, satu data, artinya spot-spot mana data panen. Artinya produksi ya, itu data BPS,” Lanjutnya.
Wahyu menyebut langkah yang juga akan dia lakukan dalam waktu dekat adalah kerja sama dengan beberapa pihak untuk pengadaan dryer. Nantinya, kebutuhan dryer meningkat pada musim panen.
“Nah, saya sampaikan juga tadi kalau arahan juga di dalam Kepala Bappenas, jika misalnya pengadaan dryer memakan waktu ya kami akan rencanakan kerja sama lah dengan mitra ya. Artinya kerja sama misalnya dengan asosiasi, dengan KTI misalnya gitu ya, dengan Perpadi untuk implementasi gitu,” kata Wahyu lebih lanjut.
Wahyu bilang, dalam meningkatkan kemandirian pangan pihaknya tidak dapat berdiri sendiri. Harus ada kolaborasi dengan banyak pihak.
ADVERTISEMENT