Dirut Garuda Indonesia Belasungkawa Tragedi Jeju Air dan Azerbaijan Airlines

31 Desember 2024 12:25 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Direktur Utama PT Garuda Indonesia Wamildan Tsani Panjaitan bersama jajaran Direksi Garuda Indonesia menjawab pertanyaan wartawan seusai RUPSLB Garuda Indonesia di Tangerang, Banten, Jumat (15/11/2024). Foto: Harianto/ANTARA
zoom-in-whitePerbesar
Direktur Utama PT Garuda Indonesia Wamildan Tsani Panjaitan bersama jajaran Direksi Garuda Indonesia menjawab pertanyaan wartawan seusai RUPSLB Garuda Indonesia di Tangerang, Banten, Jumat (15/11/2024). Foto: Harianto/ANTARA
ADVERTISEMENT
Direktur Utama PT Garuda Indonesia (Persero) Wamildan Tsani Pandjaitan menyampaikan ucapan belasungkawa atas peristiwa kecelakaan pesawat berturut-turut yang dialami Jeju Air dan Azerbaijan Airlines.
ADVERTISEMENT
Dalam unggahan di akun Instagram pribadinya @wamildan.tsani, Selasa (31/12), Wamildan mengatakan pihak Garuda Indonesia Group turut berduka cita atas tragedi di penghujung tahun ini.
"Atas nama @garuda.indonesia, Saya menyampaikan belasungkawa sedalam-dalamnya kepada keluarga dan orang-orang terkasih dari mereka yang terkena dampak kecelakaan tragis yang melibatkan Azerbaijan Airlines Penerbangan 8432 @azerbaijanairlinesdan Penerbangan Jeju Air 2216 @jejuair_official," katanya, dikutip Selasa (31/12).
Wamildan menyebutkan, industri penerbangan tetap akan mengutamakan aspek keselamatan. Dia berharap seluruh pihak yang bersangkutan bersatu untuk mendukung upaya pencegahan tragedi yang serupa di masa mendatang.
"Ini adalah kehilangan yang sangat besar bagi komunitas penerbangan global. Pikiran dan doa kami menyertai semua orang yang berduka selama masa sulit ini," ucapnya.
Para biksu Buddha dari Komite Sosial dan Tenaga Kerja sekte Jogye berkabung untuk para korban pesawat Jeju Air Boeing 737-800 yang jatuh dan terbakar di Bandara Internasional Muan di Muan, Senin (30/12/2024). Foto: Jung Yeon-je/AFP
Tragedi kecelakaan pesawat di akhir tahun 2024 dengan korban jiwa atau fatalitas terbanyak terjadi pada maskapai Azerbaijan Airlines dan Jeju Air. Kedua tragedi tersebut terjadi pada akhir Desember 2024.
ADVERTISEMENT
Setidaknya 38 orang tewas setelah pesawat penumpang Azerbaijan Airlines jatuh di dekat kota Aktau, Kazakhstan. Pesawat yang membawa 62 penumpang dan lima awak itu jatuh pada hari Rabu (25/12) setelah terpaksa melakukan pendaratan darurat sekitar tiga kilometer (1,8 mil) dari Aktau.
Pesawat Embraer 190 dengan nomor penerbangan J2-8243 itu sedang dalam perjalanan dari ibu kota Azerbaijan, Baku, ke kota Grozny, Rusia, di Kaukasus Utara. Kecelakaan itu diduga akibat serangan sistem pertahanan udara milik Rusia, Pantsir-S.
Tak lama dari peristiwa Azerbaijan Airlines, maskapai asal Korea Selatan Jeju Air mengalami kecelakaan tragis di Bandara Internasional Muan, Minggu (29/12), yang menewaskan 179 orang penumpang dan awak kabin.
Pesawat Boeing 737-800 yang membawa 181 orang dari Thailand ke Korsel itu melakukan pendaratan darurat di Bandara Muan — sekitar 345 km barat daya Seoul. Namun, pesawat menabrak pembatas di ujung landasan pacu dan terbakar hebat. Hanya dua awak kabin yang selamat dari kecelakaan dahsyat tersebut.
ADVERTISEMENT
Berdasarkan manifes penumpang, sebagian besar korban merupakan warga Korea Selatan berusia 40 hingga 60 tahun. Dua penumpang lainnya adalah warga negara Thailand.