Dirut Garuda Indonesia dan Pelita Air Tanggapi Harga Tiket Pesawat Mahal

19 Januari 2023 15:09 WIB
ยท
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi logo Garuda Indonesia. Foto: ROMEO GACAD/AFP
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi logo Garuda Indonesia. Foto: ROMEO GACAD/AFP
ADVERTISEMENT
Perusahaan penerbangan BUMN PT Garuda Indonesia Tbk dan Pelita Air, buka suara terkait keluhan anggota DPR tentang harga tiket pesawat mahal.
ADVERTISEMENT
Direktur Utama Garuda Indonesia, Irfan Setiaputra, memastikan Perseroan tidak pernah menaikkan harga tiket melebihi aturan yang sudah ditentukan pemerintah.
"Enggak lah (manfaatkan momentum). Pesawat kita ada 50 unit, dan kita tidak pernah menaikkan harga," kata Irfan kepada kumparan, Kamis (19/1).
Mengutip keterbukaan informasi Bursa Efek Indonesia (BEI), Garuda Indonesia terus melakukan penguatan terhadap fundamental Perseroan, antara lain penambahan armada berbadan kecil (narrow body) untuk mendukung operasional perusahaan dalam melayani penumpang.
Dengan demikian, emiten bersandi GIAA ini diharapkan dapat mendukung pemulihan ekonomi dan pariwisata Indonesia. Selain itu, ketersediaan layanan penerbangan disiapkan dengan armada yang memadai melalui optimalisasi restorasi armada.
Petugas memeriksa kesiapan maskapai Pelita Air sebelum melakukan penerbangan perdana di Bandara Soekarno Hatta, Tangerang, Banten, Kamis (28/4/2022). Foto: Fauzan/ANTARA FOTO
"Perseroan juga tengah dalam persiapan untuk dapat melayani penerbangan haji di tahun 2023," tulis manajemen dalam keterbukaan BEI.
ADVERTISEMENT
Sementara itu, Direktur Utama Pelita Air Dendy Kurniawan menegaskan harga tiket pesawat diatur oleh Pemerintah melalui Tarif Batas Atas (TBA) sehingga tidak mungkin penerbangan menjual harga di atas TBA.
"Kalau ada tentunya itu merupakan pelanggaran. Harga tiket akan selalu berfluktuasi terutama dikaitkan dengan biaya avtur," imbuhnya.
Dendy melanjutkan, komponen biaya avtur mencapai sekitar 40 persen dari biaya operasi airlines. Ia berharap harga avtur yang ditentukan dari harga minyak dunia bisa terus turun, sehingga tiket pesawat bisa semakin terjangkau.