Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 ยฉ PT Dynamo Media Network
Version 1.96.0
Dirut Garuda Indonesia dan Pelita Air Tanggapi Harga Tiket Pesawat Mahal
19 Januari 2023 15:09 WIB
ยท
waktu baca 2 menitADVERTISEMENT
Perusahaan penerbangan BUMN PT Garuda Indonesia Tbk dan Pelita Air , buka suara terkait keluhan anggota DPR tentang harga tiket pesawat mahal.
ADVERTISEMENT
Direktur Utama Garuda Indonesia, Irfan Setiaputra, memastikan Perseroan tidak pernah menaikkan harga tiket melebihi aturan yang sudah ditentukan pemerintah.
"Enggak lah (manfaatkan momentum). Pesawat kita ada 50 unit, dan kita tidak pernah menaikkan harga," kata Irfan kepada kumparan, Kamis (19/1).
Mengutip keterbukaan informasi Bursa Efek Indonesia (BEI), Garuda Indonesia terus melakukan penguatan terhadap fundamental Perseroan, antara lain penambahan armada berbadan kecil (narrow body) untuk mendukung operasional perusahaan dalam melayani penumpang.
Dengan demikian, emiten bersandi GIAA ini diharapkan dapat mendukung pemulihan ekonomi dan pariwisata Indonesia. Selain itu, ketersediaan layanan penerbangan disiapkan dengan armada yang memadai melalui optimalisasi restorasi armada.
"Perseroan juga tengah dalam persiapan untuk dapat melayani penerbangan haji di tahun 2023," tulis manajemen dalam keterbukaan BEI.
ADVERTISEMENT
Sementara itu, Direktur Utama Pelita Air Dendy Kurniawan menegaskan harga tiket pesawat diatur oleh Pemerintah melalui Tarif Batas Atas (TBA) sehingga tidak mungkin penerbangan menjual harga di atas TBA.
"Kalau ada tentunya itu merupakan pelanggaran. Harga tiket akan selalu berfluktuasi terutama dikaitkan dengan biaya avtur," imbuhnya.
Dendy melanjutkan, komponen biaya avtur mencapai sekitar 40 persen dari biaya operasi airlines. Ia berharap harga avtur yang ditentukan dari harga minyak dunia bisa terus turun, sehingga tiket pesawat bisa semakin terjangkau.