Dirut Garuda Indonesia: Keputusan Merger Citilink dan Pelita Air Belum Final

4 November 2023 20:14 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Direktur Utama Garuda Indonesia Irfan Setiaputra. Foto: Aditia Noviansyah/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Direktur Utama Garuda Indonesia Irfan Setiaputra. Foto: Aditia Noviansyah/kumparan
ADVERTISEMENT
Direktur Utama PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk, Irfan Setiaputra, memastikan keputusan penggabungan atau merger maskapai penerbangan BUMN yaitu PT Citilink Indonesia dan PT Pelita Air Service (PAS) belum final.
ADVERTISEMENT
Irfan mengatakan seiring pembahasan dilakukan, penggabungan industri aviasi milik pemerintah memiliki tahapan yang beragam. Ia menegaskan tetap mendukung rencana merger tersebut.
"Saya selalu mengatakan ada beberapa ide yang masih didalami. Ide ini lebih menguat, besoknya ini menguat, besoknya itu menguat. Secara formal belum final gitu ya, jadi masih dalam paparan pembahasan beberapa opsi," kata Irfan saat dihubungi kumparan, Sabtu (4/11).
Irfan menuturkan rencana merger tersebut merupakan aspirasi dari pemegang saham Garuda Indonesia. Menteri BUMN Erick Thohir juga mendukung merger Pelita Air dan Citilink.
“Bukan merger, istilahnya sebenarnya integrasi. Kita pasti mendukung, karena itu aspirasi pemegang saham, yang juga melihat paling baik terintegrasi perusahaan-perusahaan aviasi yang dimiliki pemerintah,” ujarnya.
"Iya kan dia (Erick Thohir) yang ngomong juga. Kita sebagai manajemen mengeksekusi aspirasi pemegang saham, walaupun itu semuanya diskusinya yang panjang antara pemegang saham dan seluruh pihak," lanjut Irfan.
Ilustrasi pesawat Citilink. Foto: Citilink
Pembahasan kemungkinan merger Pelita Air dan Citilink batal awalnya disinggung oleh Presiden dan CEO Citilink Dewa Rai. Dewa menuturkan awalnya pemerintah memang mencanangkan peleburan atau merger Citilink dan Pelita Air. Namun seiring pembahasan dilakukan, rencana itu kemungkinan tidak terjadi.
ADVERTISEMENT
"Barangkali ada perubahan kebijakan setelah terjadi pembicaraan yang cukup serius di pemangku kepentingan, kemungkinannya ya saya juga tidak bisa memastikan, kemungkinannya tidak jadi (merger)," imbuh Dewa saat ditemui di Park Hyatt Jakarta, Kamis (2/11).
Dengan merger tersebut, Garuda Indonesia, Citilink dan Pelita Air akan terintegrasi menjadi Subholding Aviasi di bawah PT Aviasi Pariwisata Indonesia (InJourney).
Masing-masing maskapai pelat merah tersebut memiliki segmen pasar yang berbeda, yaitu Garuda Indonesia dengan segmen full service, Pelita Air segmen menengah, dan Citilink segmen low cost carrier.